Lspt.or.id – Selain dianjurkan untuk memperbanyak zakat dan bersedakah, pada bulan Sya’ban, umat muslim juga diperintahkan untuk memperbanyak melaksanakan puasa sunah. Menurut Ibnul Qayyim, ada tiga keutamaan berpuasa di bulan Sya’ban jika dibandingkan dengan bulan-bulan lainnya.
Keutamaan pertama ialah, karena pada bulan ini Rasulullah SAW banyak melakukan puasa sunah. Ummu Salamah meriwayatkan, “Saya tidak melihat Nabi berpuasa dua bulan berturut-turut kecuali pada Sya’ban dan Ramadan” (H.R. Tirmidzi).
Aisyah RA juga pernah berkata, “Dia (Rasulullah) menjalankan puasa selama sebulan penuh Sya’ban kecuali beberapa hari,” (H.R. Bukhari dan Muslim).
Keutamaan kedua, Rasulullah SAW melakukan puasa sunah Sya’ban karena untuk menyambut dan menghormati datangnya bulan suci Ramadan. Anas meriwayatkan : “Nabi ditanya, puasa manakah yang paling berbudi luhur setelah Ramadan? Dia menjawab : Sya’ban untuk menghormati Ramadan. Lalu, amal mana yang terbaik? Dia berkata : Amal di bulan Ramadan” (H.R. Tirmidzi).
Keutamaan ketiga ialah, bulan Sya’ban merupakan bulan istimewa. Sehingga, jika berpuasa di bulan ini, maka amalan puasa akan dinaikkan kepada Allah SWT. Dimana Usamah ibn Zaid berkata :
“Aku berkata: ‘Ya Rasulullah, aku tidak melihatmu berpuasa sebanyak bulan Sya’ban.’ Rasul bersabda: “Itu adalah bulan di mana orang tidak terlalu memperhatikan antara Rajab dan Ramadan. Ini adalah bulan di mana perbuatan dibawa ke Tuhan semesta alam, dan saya suka perbuatan saya diambil saat saya berpuasa” (H.R. An-Nasa’i).
Lebih utama lagi, jika puasa pada bulan Sya’ban ini bertepatan dengan hari Senin dan Kamis. Perlu diketahui pula, bahwa melaksanakan puasa Senin dan Kamis pada bulan Sya’ban boleh dilakukan jika memang sudah menjadi kebiasaan yang dilaksanakan setiap bulannya dan tidak hanya dikhususkan untuk bulan Sya’ban saja.
Sebagaimana telah diriwayatkan dalam hadis, Aisyah RA berkata, “Rasulullah SAW berpuasa pada seluruh bulan Sya’ban. Maksudnya berpuasa di bulan Sya’ban kecuali sedikit (beberapa hari yang tidak berpuasa).” (HR. Bukhari & Muslim).
Hal itu di latar belakangi juga oleh riwayat yang menyebutkan bahwa Rasulullah SAW selalu memperbanyak melaksanakan puasa sunah Senin dan Kamis. Hal ini sebagaimana telah tercantum dalam sebuah hadis yang berbunyi :
“Dari Aisyah R.A : Nabi Muhammad SAW memperbanyak puasa pada hari Senin & Kamis.” (HR. Al-Tirmidzi, Al-Nasi dan Ibnu Majah).
Wallauhu ‘alam bissawab …
Penulis : Rokhimatul Inayah