Peristiwa Nuzulul Qur’an, yang Diperingati Setiap 17 Ramadan

Peristiwa Nuzulul Qur’an, yang Diperingati Setiap 17 Ramadan

Setiap tanggal 17 Ramadan, ada peringatan khusus yang sangat istimewa diantara hari-hari lainnya bagi umat Islam. Hal itu adalah peringatan Nuzulul Qur’an, atau peristiwa turunnya Al-Qur’an. Fenomena ini merupakan tonggak sejarah peradaban Islam yang mengandung banyak makna esensial.

Jika dijelaskan secara rinci, Nuzulul Qur’an merupakan peristiwa diturunkannya wahyu Allah SWT yakni Al-Qur’an, kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantara Malaikat Jibril secara berangsur-angsur. Dasar dari peringatan nuzulul Qur’an di tanggal 17 Ramadan adalah tafsiran dari QS. al-Anfal ayat 41, yang artinya :

“Ketahuilah, sesungguhnya apa saja yang dapat kamu peroleh sebagai rampasan perang, maka sesungguhnya seperlima untuk Allah, Rasul, kerabat Rasul, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan ibnu sabil. Jika kamu beriman kepada Allah dan kepada apa yang Kami turunkan kepada hamba Kami (Muhammad) di hari Furqan, yaitu di hari bertemunya dua pasukan. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu”.

Dalil ini diperkuat dengan hadis berikut : Dari Zaid bin Arqam R.A berkata, ”Aku tidak ragu bahwa malam 17 Ramadan adalah malam turunnya Al-Quran.” (HR. Ath-Thabarani dan Abu Syaibah).

Baca Juga : Anjuran Sedekah di Bulan Ramadan

Beberapa amalan yang dapat dilakukan dalam perayaan Nuzulul Qur’an adalah :

1. Membaca Al-Qur’an

Sebagaimana merayakan peristiwa diturunkannya Al-Qur’an, maka amalan pertama yang sangat dianjurkan adalah membacanya. Namun, tidak hanya membaca semata, melainkan tadabur dan mendalami setiap ayat yang dilantunkan, guna menjadi penyemangat dan motivasi diri dalam menjalankan kehidupan sehari-hari.

2. Melakukan Salat Malam

Berbeda dengan salat tarawih, salat malam yang dianjurkan lainnya adalah salat tahajjud dan salat hajat.

3. Iktikaf

Iktikaf adalah berdiam diri dengan memperbanyak berzikir dan menjadi sarana introspeksi dalam masjid dan beribadah semata-mata hanya kepada Allah SWT. Ibadah ini biasa dijalankan Nabi Muhammad SAW pada 10 hari terakhir di bulan Ramadan. Namun, disaat Nuzulul Qur’an, hal ini juga sangat dianjurkan, agar semakin bersyukur kepada sanga khalik.

4. Membaca Doa Nuzulul Qur’an

Membaca doa Nuzulul Qur’an pada malam harinya, sangatlah dianjurkan, dan menjadi amalan yang harus dilakukan setiap perayaannya. Bacaan doa yang dimaksud adalah :

“Allaahumma nawwir quluubanaa bi tilaawatil qur’an, wa zayyin akhlaa qonaa bijaahil qur’an, wa hassin a’maalanaa bi dzikril qur aan, wa najjinaa minan naari bi karoo matil qur’an, wa adkhilnal jannata bi syafaa’til qur’an.”

Artinya: “Ya Allah sinari hati kami sebab membaca Al-Quran, hiasi akhlak kami dengan kemuliaan Al-Qur’an, baguskanlah amalan kami karena berzikir lewat Al-Qur’an, selamatkanlah kami dari api neraka karena kemuliaan Al-Qur’an, masukkanlah kami ke dalam surga dengan syafa’at Al-Quran.”

Wallahu a’lam bissawab ….

 

Penulis : Rokhimatul Inayah

 

 

 

 

 

satu Respon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *