Sunah yang dianjurkan dalam Ibadah Puasa Ramadan

Sunah yang dianjurkan dalam Ibadah Puasa Ramadan

Sama seperti jenis ibadah lainnya, ibadah puasa juga memiliki kesunahan tersendiri. Kesunahan ini tentunya akan menambah keberkahan dan kekhusyukan umat muslim dalam menjalankan puasa Ramadan selama sebulan penuh. Sheikh Muhammad bin Qasim al-Ghazziy (918 H / 1512 M) dalam kitab Fathul Qarib yang merupakan syarah Matan Taqrib, menjelaskan masing-masing dari tiga kesunahan dalam puasa yaitu :

Pertama, menyegerakan berbuka puasa. Hal ini juga telah di contohkan oleh Nabi Muhammad SAW. Apabila telah diyakini sudah terbenam matahari, maka dianjurkan untuk segera berbuka sebelum mengerjakan salat maghrib.

Kedua, mengakhirkan sahur. Waktu kesunahan makan sahur dimulai tengah malam. Namun, ketika puasa Ramadan, melakukannya di akhir waktu atau menjelang waktu imsa’ akan mendapatkan kesunahan yang sempurna.

Kesunahan ketiga, meninggalkan perkataan jelek. Maka hendaknya orang yang berpuasa menghindari untuk berdusta, menggunjing, berkata kasar, dan lain sebagainya, seperti mencaci maki. Apabila dimaki oleh seseorang hendaknya ia berkata “aku sedang berpuasa” sebanyak dua atau tiga kali.

Baca Juga : Hikmah Puasa Ramadan

Selain itu, lebih lengkapnya disarikan dari keterangan dalam Kitab Fathul Mu’in karya Syekh Zainuddin bin Abdul Aziz Al-Malibari, kesunahan yang sangat dianjurkan selama Ramadan adalah sebagai beikut :

1. Menyegerakan berbuka

2. Berbuka dengan kurma atau sesuatu yang manis

Hal ini juga telah diperintahkan oleh Rasulullah SAW. Anjurannya ialah untuk memakan 3 butir kurma. Kalau tidak bisa mendapatkan kurma, maka disunahkan berbuka dengan sesuatu yang manis dan dengan meminum beberapa teguk air sekalipun air zamzam. Imam Rafi’i dan Nawawi mengatakan, tidak ada hidangan berbuka yang lebih utama setelah kurma dan air. Sementara Imam Al-adzra’I menyebutkan, bahwa buah anggur itu sepadan dengan kurma.

3. Makan sahur di akhir waktu

4. Memberi makanan untuk berbuka

Berbuat kebaikan kepada kerabat atau tetangga dengan memberi makanan untuk berbuka mendapatkan kesunahan yang teramat mulia. Hal tersebut dilakukan jika mampu. Namun, apabila tidak mampu maka cukuplah dengan memberi semacam minuman saja untuk menyegerakan berbuka.

5. Memperbanyak sedekah

Memperbanyak sedekah merupakan amalan yang paling dianjurkan Allah di bulan Ramadan. Sama halnya dengan memberi sedekah seperti umumnya, namun pahala yang didapatkan berlipat ganda. Orang yang bersedekah di bulan Ramadan akan dilipatgandakan pahalanya 10 sampai 700 kali lipat.

6. Memperbanyak membaca Al-Quran

Memperbanyak membaca Al-Quran saat bulan Ramadan merupakan kesunahan yang tidak boleh ditinggalkan. Waktu yang utama untuk membaca Al-Quran adalah setelah subuh, waktu sahur, serta diantara maghrib dan isya. Namun, lebih utama lagi membaca Al-Quran pada waktu malam hari.

Baca Juga : Golongan Orang yang Tak diwajibkan Puasa Ramadan

7. Mandi sebelum terbit fajar

Mandi sebelum terbitnya fajar atau masuk waktu Subuh juga termasuk sunah. Hal ini juga dianjurkan, supaya tidak ada air yang masuk ke jauf atau rongga mulut, telinga dan dubur. Karena sampainya air ke dalam rongga-rongga dapat membatalkan puasa.

8. Perbanyak mengerjakan ibadah dan i’tikaf

Rasulullah SAW sangat menganjurkan umatnya untuk memperbanyak ibadah dan i’tikaf di bulan yang teramat mulia ini. Keutamaanya dilakukan pada 10 hari terakhir bulan Ramadan, karena mengharapkan bisa bertepatan dengan kemuliaan Lailatul Qadar.

Wallahu a’lam bissawab …

Penulis : Rokhimatul Inayah

satu Respon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *