Bulan Ramadan yang mulia, menyimpan banyak hikmah dan keberkahan. Hikmah yang paling utama dari ibadah puasa Ramadan adalah mencapai derajat ketakwaan. Hal ini seperti pernyataan Syekh Abdurrahman bin Nashir Assa’dy dalam kitab Al Irsyad Ila Ma’rifatil Ahkam. Ia mengutip firman Allah SWT dalam surah Al Baqarah ayat 183 yang artinya:
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”
Selain itu, beberapa hikmah menjalankan ibadah puasa Ramadan ialah seperti dikutip dari penjelasan ulama Mesir modern Syekh Musthofa Muhammad Imarah, dalam kitabnya Jawahirul Bukhari wa Syarhul Qasthalani. Ia menguraikan hikmah puasa secara runut. Hikmah-hikmah tersebut adalah :
Yang pertama, dikatakan bahwa segala sesuatu yang ada di dunia ini butuh yang namanya rehat atau jeda. Mesin yang terdiri dari besi dan asap saja pada saatnya butuh jeda (dari aktivitas rutinnya) apalagi dengan tubuh manusia yang hanya berupa daging dan darah (mesti lebih membutuhkan rehat). Dan Allah menjadikan puasa di bulan ramadan sebagai upaya menyehatkan kembali tubuh dan mengistirahatkannya dari segala aktivitas makan dan minum.
Baca Juga : Keberkahan Bulan Ramadan
Hikmah kedua ialah, puasa mendidik manusia untuk makan pada waktu yang sudah ditentukan setiap harinya. Yaitu setelah terbenamnya matahari ketika waktu maghrib datang. Hal ini menuntut dan membiasakan manusia perhatian pada hal-hal kecil, taat asas, dan hidup tertib. Manfaat utama dari disiplin dan tertib waktu makan ini adalah semakin kuat dan sehatnya maidah (usus besar dan sarana pencernaan).
Dan dengan demikian, maka ganjarannya langsung datang dari Allah SWT. Dalam hadis riwayat Bukhari Muslim diterangkan, “Dia meninggalkan makannya, minumnya, dan syahwatnya demi Aku, Puasa itu untuk-Ku, maka Aku yang akan membalasnya”.
Hikmah ketiga yaitu puasa dapat menumbuhkan sikap kedermawanan di hati orang-orang kaya dan memunculkan pengharapan bagi orang-orang miskin. Hal ini dapat dilihat, akan banyak orang yang berkecukupan untuk bersedekah, infak, dan membayar zakat.
Hikmah keempat, bahwa orang yang berpuasa (dengan puasanya) ia membiasakan menghiasi dirinya dengan akhlak-akhlak yang terpuji, seperti berkata santun, berperilaku sopan, menahan hawa nafsu, pandangan, dll.
Adapun hikmah yang kelima adalah kesempatan yang paling baik untuk beribadah kepada Allah SWT; menghadirkan rasa rindu untuk melakukan hal-hal kebaikan; meraih keuntungan yang berlimpah dengan perbanyak dzikir kepada Allah; dan memohonkan ampunan-Nya. Selain itu, tentu untuk bersalawat atas Rasul-Nya, dan melakukan aktivitas kebaikan lainnya.
Wallahu a’lam bissawab …
Penulis : Rokhimatul Inayah
4 Responses