Keutamaan Bulan Suci Ramadan

Ad
Keutamaan Bulan Suci Ramadan

Keutamaan bulan suci Ramadan yang kehadirannya selalu dinanti-nantikan oleh seluruh umat Islam bukan hanya sekadar bulan untuk menjalankan puasa wajib selama satu bulan penuh. Ramadan adalah bulan penuh berkah, sebagaimana Rasulullah SAW bersabda:

قَدْ جَاءَكُمْ رَمَضَانُ شَهْرٌمُبَارَكٌ افْتَرَضَ اللهُ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ تُفْتَحُ فَيْهِ أبْوَابُ الْجَنَّةِ وَيُغْلَقُ فَيْهِ أبْوَابُ الْجَحِيْمِ وَتُغَلًّ فَيْهَ الشَّيَاطَيْنُ فَيْهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ ألْفِ شَهْرٍ

Artinya: “Telah datang Bulan Ramadan, bulan penuh berkah, maka Allah mewajibkan kalian untuk berpuasa pada bulan itu, saat itu pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, para setan diikat dan pada bulan itu pula terdapat satu malam yang nilainya lebih baik dari seribu bulan.” (HR. Ahmad).

Apabila kita berpuasa di bulan Ramadan, maka sebagai penebus dosa hingga datangnya bulan Ramadan berikutya. Rasulullah SAW bersabda:

 اَلصَّلَوَاتُ الْخَمْسُ وَالْجُمْعَةُ إلَى الْجُمْعَةِ وَرَمَضَاُن إلَى رَمَضَانَ مُكَفِّرَاةٌ مَا بَيْنَهُنَّ إذَاجْتَنَبَ اْلكَبَائِرَ

Artinya: “Jarak antara salat lima waktu, salat Jum’at dengan Jum’at berikutnya dan puasa Ramadan dengan Ramadan berikutnya merupakan penebus dosa-dosa yang ada diantaranya, apabila tidak melakukan dosa besar,” (HR Muslim).  

Baca Juga : <strong>Makna Bulan Ramadan Bagi Umat Muslim</strong>

Tak hanya itu, berpuasa di bulan Ramadan juga bisa menebus dosa-dosa yang telah lewat, dengan syarat puasanya ikhlas. Rasulullah SAW bersabda:

 مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إيْمَا نًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Artinya: “Barangsiapa berpuasa dibulan Ramadan karena Iman dan mengharap pahala dari Allah, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR Bukhari dan Muslim).

Puasa dan ِAl-Qur’an yang dibaca pada malam Ramadhan akan memberi syafaat kepada orang yang mengerjakannya kelak dihari kiamat. Rasulullah SAW bersabda:

Artinya: “Puasa dan Al-Qur’an akan memberikan syafaat seorang hamba pada hari kiamat. Puasa berkata: “Ya Rabbi, aku mencegahnya dari makan dan minum di siang hari” Al-Qur’ an juga berkata: “Aku mencegahnya dari tidur di malam hari, maka kami mohon syafaat buat dia.” Beliau bersabda: “Maka keduanya dibolehkan memberi syafaat,” (HR Ahmad).

Wallahu a’lam bissawab …

Ad

You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *