Bulan Ramadan, Momentum untuk Perbaiki Ahlak

Ad
Bulan Ramadan, Momentum untuk Perbaiki Ahlak

Bulan Ramadan, momentum untuk perbaiki akhlak. Hal ini karena bulan suci ini datang hanya setahun sekali dan memiliki keutamaan serta keberkahan yang tidak dapat ditemui pada bulan-bulan lainnya. Tak heran, jika berbondong-bondong umat Islam seraya berdoa agar dapat dipertemukan dengan bulan Ramadan pada tahun-tahun berikutnya.

Bulan Ramadhn juga berlimpah rahmat dan ampunan. Sudah selayaknya dijadikan momentum untuk belajar mengendalikan hawa nafsu serta meningkatkan ketakwaan kepada Sang Pencipta. Bulan Ramadan harus dimaksimalkan sebagai momentum perbaikan diri. Memperbaiki diri atau memperbaiki akhlak juga berkaitan dengan meningkatkan iman.

Ucapan dan perbuatan seseorang yang beriman semata-mata hanya untuk mencapai ridha Allah SWT. Selain itu, ia akan selalu sibuk dengan Allah untuk meningkatkan takwa dengan beribadah kepada Allah.

Bulan yang istimewa ini merupakan bulan investasi pahala, berlimpah barakah, rahmat, dan pengampunan. oleh karena itu, tentunya kita harus memanfaatkanya semaksimal mungkin dengan cara meningkatkan kualitas dan kuantitas ibadah serta kegiatan yang bernilai pahala.

Dan sebagaimana yang terkandung dalam Surah Al-Baqarah ayat 183, bahwa tujuan utama puasa adalah untuk menjadikan orang yang bertaqwa. Ketaqwaan itu salah satunya  bisa diperoleh dengan meningkatkan kualitas dan kuantitas ibadah dibulan Ramadan yang berkesinambungan terus melaksanakannya setelah Ramadan berlalu dan berhati-hati dalam setiap tindakan.

Baca Juga : <strong>Keutamaan Bulan Suci Ramadan</strong>

Bagaimana ramadan menjaga dan meningkatkan akhlak? Dalam melaksanakan ibadah di bulan suci ini, untuk mencapai rida Allah, tentunya kita akan menjaga diri. Selalu berhati-hati dalam menjaga sikap, menjaga adab, tutur kata, dsb. Jika segala prilaku sudah terjaga, tentunya orang itu telah memiliki akhlak yang baik.

Umat Islam yang menjalankan puasa sebatas formalitas akan menimbulkan kerugian karena hanya akan mendapatkan lapar dan haus. Apabila dipahami dan dihayati dengan baik, puasa Ramadan mengajarkan kepada manusia terkait dengan substansi dalam beragama, yakni memahami dan mengamalkan ajaran agama yang tidak hanya sebatas ritual, akan tetapi secara substansial.

Puasa juga mendidik setiap manusia untuk senantiasa memiliki kemauan, kerja keras, dan etos kerja yang tinggi dalam upaya mencapai tujuan hidup, serta terkait dengan pembelajaran karakter kemanusiaan.

Wallahu a’lam bissawab …

Ad

You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *