Mata Ikan, Pengganggu Langkahmu

Ad
Mata Ikan, Pengganggu Langkahmu

Kulit merupakan organ tubuh terbesar yang kita miliki. Bagaimana tidak? Kulit meliputi seluruh tubuh dan memiliki banyak lapisan. Kulit juga memiliki banyak fungsi yang beragam, dari fungsi proteksi hingga kosmetik.

Salah satu dari  fungsi proteksi ialah, kulit mampu meningkatkan ketebalan lapisannya sebagai bentuk respons terhadap adanya gesekan atau tekanan yang diterima kulit secara terus menerus.

Namun, fungsi ini bisa jadi masalah jika terjadi peningkatan ketebalan kulit secara berlebihan. Contohnya adalah penyakit “mata ikan”.

Dalam bahasa medis, kita mengenal mata ikan dengan clavus, berbeda dengan kapalan atau callus. Mata ikan memiliki area tengah yang berwarna keputihan, bertekstur kasar, keras, dan kering.

Pada sebagian kasus, bisa memicu timbulnya luka dan terinfeksi sehingga terlihat basah. Mata ikan merupakan kondisi penebalan lapisan kulit terluar, dan bukan hanya menebal ke luar, namun juga mengerucut ke dalam.

Bayangkan di telapak kaki kita menancap kerikil yang cukup runcing dan tidak bisa dilepas. Tentu nyeri dan sangat mengganggu langkah kita, bukan?

Mata ikan banyak ditemukan di telapak kaki dan punggung jari kaki akibat mendapat gesekan dan tekanan secara terus menerus dari sepatu yang alasnya keras dan terlalu sempit. 

Dokter akan mengevaluasi penggunaan alas kaki, cara berjalan, kelainan bentuk kaki, dan faktor-faktor pemberat seperti ada tidaknya penyakit diabetes mellitus.

Terdapat beberapa alternatif dalam penanganan kasus mata ikan. Pertama, perlahan mengikis kulit menggunakan pisau bedah tanpa membuat perdarahan. Jika diperlukan, dokter akan melakukan pembiusan lokal untuk selanjutnya mengeluarkan jaringan kulit yang mengerucut ke dalam.

Kedua, menggunakan obat keratolitik baik lotion atau plester, seperti asam salisilat atau urea dengan konsentrasi tertentu sehingga mampu melembekkan mata ikan.

Pemakaian obat keratolitik dapat memicu iritasi, jadi ikuti tata cara pemakaian dengan hati-hati. Selain itu, terapi laser abrasi juga dinilai dapat menjadi pilihan terapi. 

Setelah membaik, cegah kembalinya mata ikan dengan memakai alas kaki yang empuk, ukuran pas, dan nyaman dipakai.

Jika ditemukan gangguan cara berjalan atau kelainan bentuk kaki, maka perlu penanganan lebih lanjut oleh bidang kedokteran yang lain, seperti saraf atau bedah tulang. Jadi, pastikan langkahmu nyaman, ya! Perjalanan masih panjang, lhoo. Salam sehat!

Walahu a’lam bissawab …

Ad

You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *