Peran KH. A. Wahid Hasyim dalam Kemerdekaan Indonesia

Ad
Peran KH. A. Wahid Hasyim dalam Kemerdekaan Indonesia

Peran KH. A. Wahid Hasyim dalam kemerdekaan Indonesia bisa dibilang sangat besar. KH. A. Wahid Hasyim atau yang selanjutnya sering disebut AWH merupakan salah satu founding father Republik Indonesia.

Di momen merayakan kemerdekaan Indonesia yang ke 79 tahun ini, mari kita bahas peran kiai modern dari tanah Tebuireng ini. Meskipun tak banyak yang tahu bahwa keberadaan AWH dapat dikatakan cukup sentral dalam memerdekakan negara dari penjajah asing, AWH cukup populer dikalangan kaum sarungan.

AWH turut andil dalam menjaga Indonesia dari upaya pihak-pihak yang ingin menimbulkan perpecahan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) bersama dengan pahlawan bangsa lainnya. Beberapa perjuangannya yang mencolok ialah sbB:l

  • Rajin Berkonsolidasi dan Membentuk Pasukan

    Konsolidasi yang dilakukan oleh AWH dilakukan dengan rajin berkirim surat kepada tokoh agama dan tokoh nasional. Surat-surat yang ditulis oleh KH. Wahid Hasyim berisi tentang perjuangannya, cita-cita, serta pandangan politik.

    Selain itu, AWH juga kerap berkonsolidasi melalui pasukan-pasukan kecil. Ia bahkan memiliki anak buah dari kalangan bengkel mobil, kondektur kereta api, pedagang keliling, hingga supir truk. Mereka menjalankan tugas sebagai penghubung informasi.

    Di samping itu, KH. Wahid Hasyim juga memiliki hubungan dan koneksi yang kuat dengan dunia pesantren sekaligus konsolidasi yang kuat bersama “Pasukan Rakyat Jelata”.

    Baca Juga : KH. Wahid Hasyim, Pelopor Modernisasi Pendidikan Pesantren

    • Ketua Masyumi dan Pembentuk Barisan Hizbullah

    Pada masa penjajahan Jepang, pihak koloni berpendapat jika AWH dapat membantu Jepang untuk menguasai Indonesia. Alhasil, ia pun menjadi ketua Masyumi.

    Saat itu, KH. Wahid Hasyim membentuk Barisan Hizbullah yang membantu perjuangan umat Islam demi memperubutkan kemerdekaan. Ia pun memanfaatkan kekuasaan yang dimiliki untuk membantu Indonesia merdeka.

    • Anggota BPUPKI dan PPKI

    Putera pendiri Pesantren Tebuireng sekaligus Nahdlatul Ulama itu adalah salah satu tokoh Islam yang terlibat menjadi anggota Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), yang diketuai Dr. K.R.T Radjiman Wedyodiningrat.

    Selain itu, AWH juga terlibat dalam Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) yang diketuai Soekarno. AWH menjadi ulama yang mewakili suara umat Islam di Indonesia.

    • Pencetus Kementerian Agama

    Pasca Indonesia merdeka, perjuangan AWH tidak serta merta berhenti. Ia bersama dengan para tokoh bangsa bersama-sama menguatkan struktur politik di negara ini. Salah satu perannya sebagai ulama Islam adalah menjadi Menteri Agama.

    Bahkan pada tahun 1945-1949, ayah dari Gus Dur itu menjadi Menteri Agama pertama di Indonesia yang ditunjuk secara langsung oleh Presiden Soekarno. Setelah itu, ia juga menjadi Menteri Agama selama 3 periode dari 1949 – 1952.

    Wallahu a’lam bissawab …

    Ad

    You May Also Like

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *