Sejarah Perjuangan Umat Islam di Bulan Syawal

Ad
Sejarah Perjuangan Umat Islam di Bulan Syawal

Bulan Syawal – bulan ke sepuluh dalam kalender Hijriah menyimpan segudang sejarah. Oleh karenanya, bulan ini juga termasuk bulan yang diagung-agungkan oleh umat Islam. Lantas, bagaimana sejarah perjuangan umat Islam di bulan Syawal?

Bulan Syawal menjadi saksi sejarah yang sangat fenomenal bagi kaum muslimin pada masa-masa awal kedatangan Islam. Pada saat itu, Islam sebagai agama yang asing bagi masyarakat Arab tentu mendapatkan banyak ancaman, hinaan, dan cemoohan dari orang-orang yang tidak senang dengan ajaran yang dibawa oleh Rasulullah tersebut.

Orang-orang kafir Quraisy terus mengancam orang-orang yang mengikuti nabi. Mereka dimusuhi, dikhianati, dan dianggap asing keberadaannya, bahkan terkadang orang-orang Quraisy tidak segan-segan untuk membunuh kaum muslimin. Namun dengan kesabaran, ketabahan, dan keimanan yang kuat, umat Islam bisa menjalani semua itu dengan ikhlas. Seperti firman Allah SWT sebagai berikut:

Artinya: “Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, Kami akan tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sungguh, Allah beserta orang-orang yang berbuat baik.” (QS Al-‘Ankabut [29]: 69).

Beberapa sejarah perjuangan umat Islam kala itu ialah:

Pertama, Perang Uhud. Imam Ibnu Katsir dalam salah satu karyanya, Sirah Nabawiyah li Ibn Katsir, mengatakan bahwa setelah umat Islam menunaikan puasa Ramadan, mereka mendapati tantangan perang dari orang-orang Quraisy disebabkan rasa dendam mereka karena terbunuhnya saudara mereka dalam perang Badar. Pimpinan Quraisy mengajak rakyatnya untuk menuntut balas kekalahannya. Ini terjadi tepat pada bulan Syawal tahun ketiga Hijriah.

Baca Juga : Amalan di Bulan Syawal

Kedua, Perang Khandaq (Parit). Tepat pada tahun kelima Hijriah di bulan Syawal, umat Islam kembali mendapatkan tantangan perang, yaitu Perang Khandaq. Perang ini diikuti oleh 3.000 personel umat Islam melawan koalisi kaum kafir dengan kekuatan 10.000 personel, yang terdiri dari koalisi orang kafir Makkah, kaum Yahudi, orang-orang Quraisy, dan beberapa kelompok konspirasi.

Ketiga, Perang Hunain. Tidak berselang lama dari terjadinya perang Khandaq, umat Islam kembali mendapatkan tantangan untuk kembali berperang, yaitu perang Hunain, tepatnya pada bulan Syawal tahun 8 Hijriah. Perang ini diikuti oleh 12.000 personel, terdiri dari 10.000 penduduk kota Madinah, dan 2.000 dari kota Makkah. Sementara pasukan musuh terdiri dari 20.000 personel.

Wallahu a’lam bissawab …

Ad

You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *