Keistimewaan Bulan Syawal

Ad
Keistimewaan Bulan Syawal

Keistimewaan bulan Syawal sangatlah melimpah. Ibadah bulan ini juga dihitung sebagai penyempurna amalan pada bulan Ramadan. Beberapa keistimewaanya ialah sebagai berikut:

  • Bulan Kemenangan

Mayoritas orang memaknai bulan Syawal sebagai bulan kemenangan atau kemerdekaan umat Islam. Mereka merasa menang sebab telah berhasil melewati ujian menahan hawa nafsu  ketika puasa selama sebulan penuh. Akan tetapi, satu hal yang paling dikhawatirkan dari bulan ini, yaitu kembalinya “merdeka” dengan mengumbar hawa nafsu setelah dikekang selama satu bulan penuh saat Ramadan.

  • Puasa 6 Hari yang Setara dengan Puasa Setahun Penuh

Salah satu keistimewaan bulan Syawal yaitu dianjurkannya puasa sunah 6 hari yang dinamakan puasa Syawal. Dalam buku Minhajul Muslimah oleh Muhammad Syafii Masykur dikatakan, amalan puasa syawal menjadi istimewa sebab salah satu keutamaan yang bisa diperoleh bagi umat yang menjalankannya yaitu berupa pahala setara puasa setahun penuh.

Anjuran dan keutamaan melaksanakan puasa syawal juga disebut dalam sebuah hadits, sebagaimana sabda Rasulullah SAW:

Artinya: “Siapa yang berpuasa pada bulan Ramadan dan enam hari pada bulan Syawal, maka ia seperti berpuasa setahun penuh.” (HR Ahmad).

  • Bulan Pembuktian Takwa

Keistimewaan lain di bulan Syawal yaitu sebagai bulan pembuktian takwa. Walaupun Ramadan telah usai, bulan ini menjadi tantangan untuk membuktikan keberhasilan ibadah yang dikerjakan saat bulan suci. Hal tersebut tentu akan menjadi pembuktian tingkat derajat ketakwaan dan keistiqamahan seseorang di hadapan Allah SWT.

Oleh karena itu, di bulan ini umat muslim sangat dianjurkan untuk melanjutkan ibadah-ibadah yang biasa dilakukan di bulan Ramadan, seperti salat qiyamul lail berupa tahajud dan witir, puasa sunah, hingga amalan bersedekah.

  • Bulan Pernikahan

Keutamaan di bulan Syawal salah satunya menjadi bulan yang baik untuk melangsungkan pernikahan. Akan tetapi, sebelum itu dalam sejarah termaktub bahwa di masa jahiliyah, Syawal justru dianggap sebagai bulan yang tidak baik dan membawa sial sehingga penduduk Makkah dilarang menikah di bulan tersebut.

Mitos itu muncul sebab di suatu bulan Syawal pernah terdapat wabah penyakit yang menjangkit kawasan Makkah. Rasulullah SAW kemudian mematahkan mitos tersebut dengan menikahi putri Abu Bakar, Siti Aisyah, pada bulan Syawal. Putri beliau, Siti Fatimah juga menikah dengan Ali bin Abi Thalib pada 29 Syawal. Hal tersebut membuat umat Islam diajarkan bahwa bulan Syawal justru menjadi bulan yang baik untuk melangsungkan ibadah pernikahan.

Wallahu a’lam bissawab …

Ad

You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *