Stroke merupakan penyumbang kematian terbesar nomor dua di dunia, setelah penyakit jantung koroner. Stroke juga menjadi penyebab utama kecacatan dan dapat menurunkan kualitas hidup penderitanya secara signifikan.
Meski dampak negatifnya begitu besar, masyarakat belum sepenuhnya mengenali gejala stroke, sehingga seringkali ’telat’ dalam mendapatkan pertolongan medis yang optimal. Sebenarnya, apa sih, stroke itu? Dan apa saja gejalanya?
Mudahnya, stroke adalah munculnya gejala penurunan fungsi saraf tertentu atau menyeluruh secara tiba-tiba, akibat kelainan pembuluh darah otak, bukan yang lain.
Kita tahu, otak merupakan pusat saraf tubuh kita. Setiap areanya memiliki peran masing-masing dan saling berhubungan satu sama lain. Sel otak, seperti halnya sel organ yang lain, memerlukan asupan oksigen dari darah.
Oleh karena itu, jika pembuluh darah otak tersumbat atau pecah, maka ada sebagian area otak yang tidak mendapatkan oksigen lalu sel otak di situ mengalami kematian. Hal inilah yang memicu munculnya gejala stroke.
Terdapat singkatan yang memudahkan kita untuk mengenali gejala stroke, yakni “SEGERA KE RS”. SE, senyum tidak simetris/sering tersedak. GE, gerak separuh sisi tubuh melemah. RA, bicara pelo/tidak mampu bicara/tidak memahami pembicaraan orang lain/bicara tidak nyambung. KE, kebas, baal, atau kesemutan separuh sisi tubuh. R, rabun mendadak di salah satu mata/penglihatan ganda. S, sakit kepala sangat berat secara mendadak, serta gangguan keseimbangan dan koordinasi gerakan.
Gejala lain yang harus dikenali adalah penurunan kesadaran/pingsan mendadak. Jika menemukan salah satu dari gejala tersebut, maka segeralah ke IGD rumah sakit, karena semakin cepat ditangani, semakin banyak area otak yang dapat diselamatkan.
Timbul kesalahpahaman di masyarakat, bahwa terdapat stroke ringan dan berat, lalu hanya yang stroke berat saja yang perlu dibawa ke IGD RS.
Serangan stroke mungkin diawali dengan gejala ringan, namun tidak menutup kemungkinan gejalanya akan memberat seiring banyaknya waktu yang terbuang dan semakin luasnya area otak yang mati.
Jadi, meskipun timbul gejala hanya kesemutan di wajah sisi kanan, misalnya, itu tetaplah stroke dan merupakan suatu kegawatdaruratan yang harus segera ditangani. Time is Brain! Sekian, salam sehat!
Wallahu a’lam bissawab …