Tetap Produktif dan Aktif Saat Berpuasa

Ad
Tetap Produktif dan Aktif Saat Berpuasa

Allah Swt. berfirman dalam surah Al-Baqarah ayat 183: Artinya: Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa. Ayat tersebut sering kita dengar dari para dai saat berceramah perihal puasa ramadhan.

Ayat di atas mengindikasikan bahwa target utama dari berpuasa adalah takwa. Takwa adalah perkara yang tidak bisa kita lihat secara kasat mata. tidak ada orang yang benar-benar bisa mengukur kadar ketakwaan seseorang.

Bisa saja di siang hari yang ramai orang terlihat berpuasa, tetapi siapa tahu saat sedang sepi ia tiba-tiba membatalkan puasanya tanpa ada udzur yang dibenarkan oleh agama. Inilah mengapa puasa adalah ibadah yang hanya diperuntukkan kepada Allah SWT.

Puasa adalah salah satu wahana agar kita juga merasakan bagaimana beratnya derita orang kelaparan. Derita kelaparan di sini tidak hanya mereka yang karena tidak punya makanan, tetapi juga mereka yang sudah berusia lanjut tetapi juga tetap melaksanakan puasa. Kalau tubuh masih muda, berpuasa sehari penuh pun mungkin tubuh masih baik-baik saja. Tetapi kalau sudah berusia senja, puasa akan terasa berbeda dengan masa muda, ia terasa lebih berat. 

Dahulu, saat berpuasa saya wira-wiri Jakarta-Jombang adalah hal biasa, tubuh masih kuat ke mana-mana dengan menyetir sendiri. Tetapi saat ini, saat tubuh sudah tidak muda lagi, saya mencoba menyetir Jakarta-Jombang sudah tidak kuat lagi, susia dan fisik tidak bisa dibohongi.

Itu artinya, betapa beratnya orang tidak makan. Dengan berpuasa kita jadi bisa ikut merasakan betapa sengasaranya derita orang lapar, merasakan bagaimana saudara-saudara kita yang untuk makan saja kesulitan.

Selain itu, sama-sama kita tahu bahwa puasa sangat besar manfaatnya bagi tubuh kita. Rasulullah bersabda suumuu tashihhu, berpuasalah agar kau sehat. Para ahli kesehatan sepakat bahwa puasa adalah salah satu kegiatan yang sangat memberikan manfaat besar bagi kesehatan tubuh. Tetapi perlu digaris bawahi bahwa puasa yang menyehatkan di sii adalah puasa dengan cara yang baik dan benar.

Dalam agama kita diberikan panduan bahwa makan sahur dianjurkan untuk dilakukan diakhir waktu, saat berbuka hendaknya tepat waktu, dan saat berbuka makanlah secukupnya, tidak usah berlebih-lebihan. Jika saat berbuka mengambil makanan satu piring penuh lalu disantap habis, itu namanya balas dendam, dan tentu akan mengurangi efek menyehatkan puasa bagi tubuh.

Ada lagi anjuran untuk mengawali berbuka dengan makanan yang manis-manis dahulu. Ibarat seorang pejabat yang akan berkunjung ke suatu daerah, maka diutuslah seorang intelejen terlebih dahulu untuk mengecek kondisi daerah tersebut. maka dari itu, makanan manis menjadi hidangan pembuka untuk makanan-makanan yang lain. Jika anjuran-anjuran dalam agama itu dilaksanakan, tentu puasa akan memberikan dampak yang signifikan pada kesehatan tubuh kita.

Bagaimana resep agar puasa tetap aktif dan produktif?

Tahun lalu hampir sat bulan penuh saya berkeliling Kalimantan dan Jawa. saya merasa bagaimana saya bisa sekuat itu, berpuasa tapi sanggupp berkeliling ke mana-mana? Saya mencari sebabnya lalu ketemulah bahwa sebab utamanya adalah niat.

Kalau kita memang niat berpuasa, seberat apapun pekerjaan yang kita lakukan kita sanggup melaksanakannya. Tetapi tentu dengan panduan puasa yang benar tadi. Makanan yang kita makan tidak hanya mengenyangkan tetapi juga bergizi dan menyehatkan. Dan lebih penting dari itu adalah niat yang tulus karena Allah SWT.

Baca Juga : Manfaat Puasa untuk Kesehatan

Puasa Ngantukan?

Ngantukan adalah salah satu efek dari buruknya manajemen waktu seseorang, lebih-lebih seorang santri. Misalnya saja seorang santri, dengan jadwal kegiatan dari bangun tidur sampai tidur lagi yang serba diatur, maka saat ada santri ngantukkan pasti ia kacau manajemen waktunya. Hal ini juga membuktikan kurangnya niat dalam belajar.

Dua hal ini, yaitu manajemen waktu yang baik serta niat kuat dalam mencari ilmu adalah senjata utama untuk menghadapi kebiasaan ngantukkan. Orang yang kebanyakan tidur, pasti saat bangun malah akan semakin merasa lapar, atau minimal merasa haus. Justru kalau orang kebanyakan tidur itu bangun-bangun malah merasa lapar, minimal haus. 

Bagaimana agar puasa kita berkualitas?

Pertama yaitu diniati dengan ikhlas karena Allah SWT, kedua diisi dengan hal-hal yang bermanfaat. Tidur memang bermanfaat, tapi jangan lah sampai keblabasan. Kerjakanlah kegiatan-kegiatan bermanafaat seperti ngaji, belajar, dan bekerja. Jika waktu puasa kita lebih banyak nganggur-nya, atau jika ada kegiatan tapi tidak bermanfaat, seperti main game dan sejenisnya, maka kualitas puasa kita akan sangat kurang sekali.

Pada bulan puasa ini, mari kita sama-sama menata niat kita, tetapi tidak hanya sekedar niat, kita juga harus mempunyai rencana kegiatan yang bermanfaat yang harus kita kerjakan saat bulan ramadhan. Bagi para santri, saya yakin sepadat-padatnya jadwal di pondok pasti masih ada waktu luangnya, jadi optimalkanlah waktu luang itu untuk kegiatan bermandaat lainnya. Jangan sampai hanya digunakan untuk tidur saja.

Tidur yang keblabasan malah menimbukan efek lemas, dan jika sudah lemas maka akan malas mengikuti kegiatan. Mari kita tata mental kita, kita tata niat kita, yang sudah membuat rencana kegiatan bermanfaat segera dilakukan dan diistiqomahkan, yang belum ada segeralah membuat rencana kegiatan bermanfaat lalu melaksanakannya.

Wallahu a’lam bissawab …

Ad

You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *