Anjuran Berperilaku Dermawan

Ad
Anjuran Berperilaku Dermawan

Dermawan adalah perilaku suka memberi kepada sesama, bisa kepada tetangga yang membutuhkan, fakir miskin, anak yatim, atau siapapun yang dianggap perlu dibantu. Maka seseorang disebut dermawan kala ia dianggap tidak pelit, dalam bahasa jawa disebut tidak medhit, sedang dalam bahasa Arab disebut ak-Karim atau al-Sakhiy lawan kata dari al-Bakhil.

Dalam Islam, orang dermawan secara lahiriah hartanya memang berkurang, tetapi menurut perhitungan Allah sama sekali tidak berkurang. Allah Swt. menjamin orang yang dermawan tidak akan melarat, bahkan akan semakin bertambah kaya. Allah Swt. berjanji orang yang mendermakan hartanya akan dibalas sepuluh sampai tujuh ratus kali lipat, bahkan lebih. Seperti firman Allah Swt. dalam surat al-Baqarah ayat 261:

مَثَلُ الَّذِیۡنَ یُنۡفِقُوۡنَ اَمۡوَالَہُمۡ فِیۡ سَبِیۡلِ اللّٰہِ کَمَثَلِ حَبَّۃٍ اَنۡۢبَتَتۡ سَبۡعَ سَنَابِلَ فِیۡ کُلِّ سُنۡۢبُلَۃٍ مِّائَۃُ حَبَّۃٍ ؕ وَ اللّٰہُ یُضٰعِفُ لِمَنۡ یَّشَآءُ,  وَاللّٰہُ وَاسِعٌ عَلِیۡم

Artinya: Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah Swt. melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha luas lagi Maha mengetahui.

Dalam bahasa Arab orang dermawan disebut al-Sakhyu qariibun min al-Nas qariibun min Allah qariibun min al-jannah, orang yang dermawan dekat dengan manusia, dekat dengan Allah Swt, dan dekat dengan surga-Nya. Kebalikannya adalah al-Bakhil, orang yang medhit, orag bakhil selain jauh dari manusia juga jauh dari Allah Swt. 

Selain ayat Alquran, banyak juga hadis yang menggambarkan keutamaan orang yang suka memberi, salah satunya hadis berikut ini: 

عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللّهُ عَنْهَا قَالَتْ قَالَ رَسُولُ اللّهِ صَلَّى اللّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ السَّخْيُّ قَرِيْبٌ مِنَ اللّهِ تَعَالَى، قَرِيْبٌ مِنَ النَّاسِ، قَرِيْبٌ مِنَ الْجَنَّةِ، بَعِيْدٌ عَنِ النَّارِ. وَالْبَخِيْلُ بَعِيْدٌ مِنَ اللّهِ تَعَالَى، بَعِيْدٌ مِنَ النَّاسِ، بَعِيْدٌ مِنَ الْجَنَّةِ، قَرِيْبٌ مِنَ النَّارِ. وَالْجَاهِلُ السَّخْيُّ أَحَبَ إِلَى اللّهِ تَعَالَى مِنَ العَابِدِ الْبَخِيْل

Artinya, “Dari Aisyah RA, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, ‘Orang dermawan dekat dengan Allah, dekat dengan manusia, dekat dengan surga, dan jauh dari neraka. Sebaliknya, orang yang kikir jauh dari Allah, jauh dari manusia, jauh dari surga, dan dekat dengan neraka. Orang bodoh yang dermawan lebih disukai oleh Allah daripada ahli ibadah yang kikir.”

Baca Juga : Batas dan Prioritas Sedekah

Mengapa kita sangat dianjurkan untuk dermawan? 

Pada dasarnya harta adalah titipan dari Allah Swt. dan nanti di akhirat akan dimintai pertanggungjawaban dari-Nya. Di akhirat nanti seseorang yang mempunyai harta akan ditanya dengan dua pertanyaan: pertama, dari mana dan bagaimana hartanya didapatkan?; kedua, bagaimana sikapnya dalam mentasarufkan hartanya?.

Orang yang tidak dermawan akan dicap sebagai orang yang bakhil, medhit, dia akan terasingkan dari masyarakat dan dijauhi oleh Allah Swt.. dalam sebuah ayat disebutkan bahwa orang yang bakhil akan dimasukkan ke dalam neraka. Firman Allah dalam surat al-Taubah ayat 4:

وَالَّذِيْنَ يَكْنِزُوْنَ الذَّهَبَ وَالْفِضَّةَ وَلَا يُنْفِقُوْنَهَا فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ ۙفَبَشِّرْهُمْ بِعَذَابٍ اَلِيْمٍ

Artinya: Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, maka beritahukanlah kepada mereka (bahwa mereka akan mendapat ) siksa yang pedih.

Dermawan demi pencitraan?

Dermawan adalah sifat yang terpuji, tapi bagaimana jika salah dalam menata niatnya? Dermawan demi membangun sebuah citra atau agar dipuji orang lain tentu akan menghilangkan pahala dari kedermawanan itu sendiri, yang ia dapatkan bukanlah pahala dari Allah melainkan hanya pujian dari orang lain saja.

Dasar dari kedermawanan sesungguhnya keikhlasan. Dermawan idealnya tak perlu dibarengi dengan pamrih tertentu. Menyumbang hendaknya dilakukan dengan niat tulus ikhlas, bukan sekedar untuk memoles citra diri agar dikatakan orang yang dermawan. Tangan di atas tentu lebih baik dari tanga di bawah. Orang memberi tentu lebih mulia.

Tetapi, meluruskan niat menjadi hal yang penting. Sedekah, infak, sumbangan, atau apapun nama kegiatan tangan di atas adalah suatu amal saleh, namun menjadi sia-sia jika dilakukan dengan pamrih. Kemuliaan memberi menjadi berkurang ketika desertai niat pencitraan.

Tips agar mempunyai laku dermawan

Diantara tips untuk mempunyai laku dermawan yang pertama adalah latihan, perilaku dermawan perlu dilatih sejak dini, dengan mengajarkan anak bersikap suka memberi sejak dini, maka anak akan terbiasa dan menancap dalam dirinya sikap dermawan. 

Kedua adalah keyakinan bahwa laku dermawan akan dibalas oleh Allah dengan dengan barkali-kali lipat dari apa yang didermakan. Keyakinan ini akan semakin besar saat kita membuktikan sendiri janji Allah dengan melakukannya langsung. Selain itu, kita bisa melihat fenomena di masyarakat bahwa tidak ada orang yang dermawan jatuh miskin, justru ia akan semakin kaya.

Wallahu a’lam bissawab …

Ad

You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *