Hikmah dan Keutamaan Berkurban

Ad
Hikmah dan Keutamaan Berkurban

Hikmah dan Keutamaan Berkurban – Islam yang dibumikan oleh Allah melalui Nabi Muhammad tidak hanya mengandung ajaran ritual. Islam juga menjadi mata air ajaran sosial yang memiliki pengaruh besar dalam kehidupan umat manusia. Kesenjangan jarak antara si kaya dan si miskin tidak boleh terlalu menganga.

Gambaran kebaikan sosial dalam Islam bisa kita lihat dari perintah untuk saling membantu. Orang kaya membantu orang miskin, orang mampu membantu orang lemah, orang yang kuat membantu orang yang tidak berdaya. Bukan sebaliknya, yang miskin menjadi semakin miskin, yang lemah dan tak berdaya ditindas, diinjak-injak atau dibiarkan hidup terlunta-lunta. Tidak seperti itu yang diajarkan oleh Islam.

Melalui ritual ibadah kurban yang Islam syariatkan, kita kembali diingatkan tentang pentingnya menghadirkan sikap pengorbanan. Sikap ini terwujud dalam bentuk saling peduli kepada sesama, berempati atas penderitaan mereka yang sakit, yang teraniaya, atau yang tengah memikul beban hidup yang teramat berat.

Melalui ibadah kurban, Islam mengajarkan kepada kita untuk merasakan nasib sepenanggungan dalam kehidupan sehari-hari. Di samping itu pula ada hikmah dan keutamaan yang akan kita terima dari ritual berkurban ini.

Timbulnya rasa senasib sepenanggungan haruslah kita pupuk dalam hati kita sehingga dalam hati masing-masing kita ketika melihat saudara muslim yang lain seolah kita berkata kepada mereka, “Sakitmu adalah sakitku, deritamu adalah deritamu, kesedihanmu adalah kesedihanku. Apa yang kamu rasa dan tanggung juga menjadi rasa dan tanggunganku.” Seperti inilah yang Rasul sampaikan kepada kita :

ترى المؤمنين في تراحمهم وتوادهم وتعاطفهم كمثل الجسد إذا اشتكى عضوا تداعى له سائر جسده بالشهر والحمى

“Kamu melihat kaum mukminin dalam berkasih sayang, mencintai, tenggang rasa, adalah seperti satu tubuh, jika ada bagian tubuh yang sakit maka seluruh tubuh lainnya merasakan panas dan tidak bisa tidur. “(HR. Bukhari-Muslim)

Melalui momentum kurban kita disadarkan bahwa di tengah-tengah kita masih banyak orang-orang yang hidup dalam kemiskinan, bahkan di bawah garis kemiskinan. Karenanya, mari manfaatkan waktu dan kesempatan tiap Idul-adha sebagai penyemangat diri kita untuk lebih memperhatikan sesama lewat ibadah kurban.

Ibadah kurban adalah ibadah yang bernuansa ritual sekaligus sosial yang tentunya mengandung hikmah dan keutamaan di dalam berkurban, baik bagi penerima daging kurban ataupun orang yang berkurban.

Baca juga : Hukum Kurban Menurut Mazhab Imam Syafi’i dan Imam Hambali

Ada enam hikmah dari ibadah kurban ini

Pertama, setiap helai bulu hewan kurban akan dibalas satu kebaikan. Rasulullah bersabda,

بكل شعرة حسنة قلنا يا رسول الله فالصوف ؟ قال : فكل شعرة من الصوف حسنة

“Setiap satu helai rambut hewan kurban adalah satu kebaikan. “Lalu, sahabat bertanya, “Kalau bulu-bulunya? “Beliau menjawab, “Setiap helai bulunya juga satu kebaikan. “(HR. Ahmad dan Ibnu Majah).

Kedua, ibadah kurban ini merupakan ibadah yang paling dicintai oleh Allah. Rasul bersabda,

ما عمل ابن آدم يوم النخر عملاً أحب إلى الله عز وجل من هراقة دم وإنه ليأتى يوم القيامة بقرونها وأظفارها وأشعارها وإن الدم ليقع من الله عز وجل بمكان قبل أن يقع على الأرض فطيبوا بها نفسا

“Tidak ada amalan anak cucu Adam pada Hari Raya Idul Kurban yang lebih dicintai Allah melebihi dari mengucur-kan darah (berkurban), sesungguhnya pada hari kiamat nanti hewan-hewan itu akan datang lengkap dengan tanduk-tanduknya, kuku-kukunya, dan bulu-bulunya. Sesungguhnya darahnya akan sampai kepada Allah -sebagai kurban- di mana pun hewan itu disembelih sebelum darahnya sampai ke tanah, maka ikhlaskanlah menyembelihnya.” (HR. Ibnu Majah dan Tirmidzi).

Ketiga, sebagai ciri keislaman seseorang. Rasul bersabda,

من كان له سعة ولم يضح، فلا يقربن مصلانا

“Siapa yang mendapati dirinya dalam kelapangan lalu ia tidak mau berkurban, maka janganlah ia mendekati_tempat salat Id kami. “(HR Ahmad dan Ibnu Majah).

Keempat, sebagai syiar Islam.

ولكل أمة جعلنا منسكا ليذكروا اسم الله على ما رزقهم من بهيمة الأنعم فإلهكم إله وحد فله أسلموا وبشر المخبتين

“Dan bagi tiap-tiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (kurban), supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah direzekikan Allah kepada mereka, maka Tuhanmu ialah Tuhan Yang Maha Esa, karena itu berserah dirilah kamu kepada-Nya. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah). “(QS. al-Hajj : 34).

Kelima, mengenang ujian kecintaan Allah kepada Nabi Ibrahim yang diabadikan dalam Surat ash- Shaffat
ayat 102-110.

فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ ٱلسَّعْىَ قَالَ يَٰبُنَىَّ إِنِّىٓ أَرَىٰ فِى ٱلْمَنَامِ أَنِّىٓ أَذْبَحُكَ فَٱنظُرْ مَاذَا تَرَىٰ ۚ قَالَ يَٰٓأَبَتِ ٱفْعَلْ مَا تُؤْمَرُ ۖ سَتَجِدُنِىٓ إِن شَآءَ ٱللَّهُ مِنَ ٱلصَّٰبِرِينَ

Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: “Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!” Ia menjawab: “Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang

فَلَمَّآ أَسْلَمَا وَتَلَّهُۥ لِلْجَبِينِ

Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis(nya), (nyatalah kesabaran

وَنَٰدَيْنَٰهُ أَن يَٰٓإِبْرَٰهِيمُ

Dan Kami panggillah dia: “Hai Ibrahim,

قَدْ صَدَّقْتَ ٱلرُّءْيَآ ۚ إِنَّا كَذَٰلِكَ نَجْزِى ٱلْمُحْسِنِينَ

sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.

إِنَّ هَٰذَا لَهُوَ ٱلْبَلَٰٓؤُا۟ ٱلْمُبِينُ

Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata.

وَفَدَيْنَٰهُ بِذِبْحٍ عَظِيمٍ

Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar.

وَتَرَكْنَا عَلَيْهِ فِى ٱلْءَاخِرِينَ

Kami abadikan untuk Ibrahim itu (pujian yang baik) di kalangan orang-orang yang datang kemudian,

سَلَٰمٌ عَلَىٰٓ إِبْرَٰهِيمَ

(yaitu)”Kesejahteraan dilimpahkan atas Ibrahim”.

كَذَٰلِكَ نَجْزِى ٱلْمُحْسِنِينَ

Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.

Keenam, sebagai misi kepedulian kepada sesama. Dalam hal ini, Rasul bersabda,

أيام التشريق أيام أكل وشرب وذكر الله تعالى

“Hari Raya Kurban adalah hari untuk makan, minum, dan zikir kepada Allah.” (HR Muslim).

Jika nilai-nilai ibadah kurban ini terus digali, diselami, dan diimplementasikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, niscaya akan dapat mengantarkan kepada kehidupan yang lebih baik. Inilah hikmah dan
keutamaan berkurban yang dianjurkan dalam Islam.

Mari bagi yang mampu untuk berkurban. Beli dan sembelihlah hewan kurban lalu bagikan kepada kaum papa, dhuafa, orang-orang miskin, dan setiap yang membutuhkan. Semoga Hewan kurban yang telah kita keluarkan bisa memberikan pelajaran, hikmah serta rahasia dari ritual berkurban ini dan kita termasuk orang yang akan meminum air dari telaga kautsar kelak. Amiin

Ad
Hikmah dan Keutamaan Berkurban
Previous Post

No more post

You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *