Di era yang serba modern ini, berkembang pula jenis-jenis makanan termasuk camilan. Apalagi di bulan mulia bulan suci Ramadan. Di Indonesia sendiri, hidangan ketika berbuka puasa sebelum menyantap makanan berat adalah takjil, yakni semacam makanan ringan atau jajanan pembuka.
Akan tetapi, meskipun macam takjil terus beraneka ragam, kurma tetap menjadi primadona umat muslim, termasuk di Indonesia sendiri. Tidak hanya karena kurma merupakan makanan yang direkomendasikan oleh Rasulullah SAW untuk mengawali berbuka puasa, namun manfaat kesehatan juga banyak dimiliki oleh jenis makanan satu ini.
Rasulullah SAW, dalam beberapa riwayat banyak merekomendasikan untuk mengawali berbuka puasa dengan kurma, seperti dalam riwayat Salman bin Amir RA :
عن سلمان بن عامر رضي الله عنه, أن رسول الله صلى الله عليه و سلم قال : اذا أفطر أحدكم فليفطر على تمر فانه بركة. فان لم يجد تمرا فالماء, فانه طهور. رواه أبو داود والترمذي
Artinya: “Diriwayatkan dari salman bin Amir RA bahwa RAsululah SAW bersabda: ”apabila salah seorang dari kalian berbuka puasa, maka berbuka puasalah dengan kurma. Karena sungguh kurma itu berkah. Jika dia tidak mendapatkan kurma, maka minumlah air. Karena sungguh air itu mensucikan”. (HR Abu Daud dan Tirmidzi).
Baca Juga : Manfaat Puasa untuk Kesehatan
عن أنس رضي الله عنه أن النبي صلى الله عليه وسلم كان يفطرقبل أن يصلي على رطبات, فان لم تكن رطبات فتميرات. فان لم تكن تميرات حسا حسوات من الماء. رواه أبو داود والترمذي
Artinya: “Dan diriwayatkan dari Anas RA bahwa Nabi SAW berbuka puasa sebelum shalat dengan ruthob (kurma basah). Jika tidak ada ruthob, maka dengan tamr (kurma kering). Jika tidak ada Tamr, maka beliau minum beberapa teguk air.” (HR Abu Daud dan Tirmidzi).
Berbuka puasa dengan kurma selain merupakan sunah nabawiyah juga menjadi salah satu perilaku hidup sehat. Karena kurma ternyata kaya akan kandungan nutrisi, serat, antioksidan dan glukosa alami yang dibutuhkan oleh tubuh kita setelah seharian kita puasa.
Wallahu a’lam bissawab …