Berlabuhnya Kapal Nabi Nuh di Bulan Muharram

Ad
Berlabuhnya Kapal Nabi Nuh di Bulan Muharram

Berlabuhnya kapal Nabi Nuh terjadi pada 10 Muharram. Pendapat ini diperkuat oleh pernyataan Ats-Tsa’labi – salah seorang teolog Islam asal Persia. Kapal yang membawa umatnya tersebut berlabuh di Gunung Judi setelah melalui banjir bandang yang cukup lama yang melanda kala itu.

Berlabuhnya kapal Nabi Nuh ini juga menjadi penanda bagi Nabi Nuh dan pengikutnya yang masih beriman selamat dari banjir bandang yang menghanyutkan hingga membinasakan banyak makhluk. Pada hari itu pula, Nabi Nuh dan pengikutnya berpuasa, sebagai bentuk syukur kepada Allah SWT. Diriwayatkan bahwa semua burung, binatang liar, dan hewan-hewan melata pada hari itu berpuasa.

Hal ini juga yang menjadi salah satu alasan, umat muslim dianjurkan untuk berpuasa Asyura – puasa sunah setiap tanggal 10 Muharram.

Penjelasan ini tertera dalam firman Allah SWT dalam Al Quran Surah Hud:44 sebagai berikut:

وَقِيْلَ يٰٓاَرْضُ ابْلَعِيْ مَاۤءَكِ وَيٰسَمَاۤءُ اَقْلِعِيْ وَغِيْضَ الْمَاۤءُ وَقُضِيَ الْاَمْرُ وَاسْتَوَتْ عَلَى الْجُوْدِيِّ وَقِيْلَ بُعْدًا لِّلْقَوْمِ الظّٰلِمِيْنَ

Artinya : “Dan difirmankan, Wahai bumi! Telanlah airmu dan wahai langit (hujan)! Berhentilah. Dan air pun disurutkan, dan perintah pun diselesaikan dan kapal itu pun berlabuh di atas Gunung Judi, dan dikatakan, ‘Binasalah orang-orang zalim!’”

Jumhur ulama mengatakan, bahwa gunung atau bukit Judi ini berada di suatu wilayah yang meliputi distrik Bohtan di Turki dekat perbatasan negara- negara Turki, Irak dan Suriah. Dataran tinggi dari rangkaian pegunungan ararat yang besar mendominasi wilayah ini.

Baca Juga : Peristiwa Bersejarah Bulan Muharram

Sebelumnya, Nabi Nuh memperoleh perintah dari Allah SWT untuk membuat bahtera (kapal) yang besar. Perintah itu diturunkan, karena banjir bah akan segera melanda wilayah yang ditinggali oleh kaum Nabi Nuh. Sayangnya, banyak orang yang tidak percaya dengan ajakan Nabi Nuh. Bahkan, banyak yang menganggap Nabi Nuh sebagai orang gila yang hanya mengarang cerita.

Akhirnya, Nabi Nuh hanya membawa orang-orang yang bersedia untuk ikut bersamanya. Selain manusia, Nabi Nuh juga membawa hewan-hewan ke dalam bahtera tersebut secara berpasangan. Peristiwa tersebut dijelaskan dalam firman Allah SWT sebagai berikut :

“Dan sungguh, Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, maka dia tinggal bersama mereka selama seribu tahun kurang lima puluh tahun. Kemudian mereka dilanda banjir besar, sedangkan mereka adalah orang-orang yang zalim.” (QS. Al Ankabut: 14).

Maka, orang-orang kafir yang tak mempercayai dan tak mengikuti Nabi Nuh tenggelam kala itu. Bahkan, istri dan anak Nabi Nuh juga ikut tenggelam karena ingkar terhadapnya.

Wallahu a’lam bissawab …

Ad

You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *