Langkah LSPT dalam Memberdayakan Masyarakat

Ad
Langkah LSPT Dalam Memberdayakan Masyarakat

LSPT adalah Lembaga Amil Zakat ( LAZ ) Pesantren Tebuireng Jombang yang berkomitmen mengangkat harkat sosial kemanusiaan kaum dhuafa dengan dana ZISWAF. LSPT berusaha terus mewujudkan masyarakat sejahtera dan berkeadilan.

LSPT Diridikan pada tahun 2007 oleh Dr.(HC). Ir. KH. Salahuddin Wahid yang kala itu masih menjabat sebagai Pengasuh Pesantren Tebuireng Jombang, dengan harapan LSPT Tebuireng hadir sebagai sebagai salah satu unit milik Pesantren Tebuireng yang berperan sebagai Lembaga Pengelola dana Zakat, Infaq Dan Sedekah untuk memberdayakan ummat dan mengemban misi kemanusiaan.

LSPT setiap tahunnya berfokus pada pemberdayaan masyarakat dengan memilih hanya beberapa program. Pendekatan ini LSPT ambil agar pengawasan lebih efektif dan kendala dapat ditangani dengan mudah. Dengan membatasi diri pada dua sampai tiga program, LSPT berharap dapat memberikan dampak yang signifikan dan lebih terarah dalam mendukung kemajuan masyarakat.

Khusus Tahun 2023 ini, ada Laziz Assalam Fil Alamin yang memberikan dana zakatnya kepada LSPT untuk ditasaharufkan kepada UMKM-UMKM yang butuh bantuan. Salah satu UMKM yang LSPT bantu adalah seorang pedagang pentol yang berjualan tepat di depan SPBU Ceweng. Orang tersebut sebelumnya bekerja sebagai ojek online.

Namun, setelah motornya tidak bisa dipakai lagi, ia mengungkapkan keinginannya untuk membuka usaha jualan pentol. Dalam proses pembicaraan, LSPT menanyakan lokasi dan jenis produk yang akan dijual. LSPT berusaha menghindari memberikan modal usaha tanpa memastikan bahwa mereka dapat menjalankan usaha tersebut. 

Banyak lembaga pelatihan yang menyediakan kursus, tetapi setelah pelatihan, banyak orang mengalami kesulitan dalam pemasaran produk mereka. Untuk mengatasi hal ini, LSPT mengambil pendekatan berbeda. LSPT memberikan dukungan kepada usaha yang sudah berjalan, fokus pada hal-hal praktis. Sebagai contoh, jika rombong mereka tidak menarik atau kondisinya kurang baik, LSPT memberikan bantuan untuk memperbaikinya.

LSPT juga memberikan dukungan modal awal dan melakukan evaluasi secara berkala. LSPT tidak hanya memberikan modal, tetapi juga memberikan dukungan langsung untuk memastikan usaha mereka berkembang dan tetap berjalan dengan baik. Dengan membantu mereka memperbaiki aspek praktis seperti penampilan rombong, serta memberikan dukungan finansial dan evaluasi berkala, LSPT berharap dapat memberikan kontribusi positif bagi keberlanjutan usaha mereka.

Contoh lainnya adalah Devan Bamboo. Pemiliknya dulu bekerja di perusahaan  tambang. Namun, kecelakaan yang dialaminya menyebabkan luka fisik permanen, dan kini beliau menjadi seseorang dengan disabilitas. Pemiliknya tidak patah semangat, ia kemudian menggunakan bakatnya dalam merubah bambu menjadi sebuah produk yang mempunyai nilai jual.

Produknya di antaranya casing hp yang terbuat dari bamboo, ada wadah tisu, dan masih banyak lagi yang lainnya. Awalnya, proses pembuatan kerajinan ini sangat sederhana, seperti menuliskan nama atau desain menggunakan solder. LSPT kemudian memberikan dukungan untuk meningkatkan kualitas kerajinan tersebut dengan menggunakan teknologi laser. Tujuannya adalah agar produk yang dihasilkan semakin menarik minat masyarakat dan dapat bersaing di pasar.

Baca Juga : LSPT, Unit Pesantren Tebuireng untuk Memberdayakan Masyarakat

Selain itu, Dalam pendekatan LSPT, prioritasnya adalah memberikan dukungan kepada mereka yang sudah memiliki usaha. Dengan memberikan bantuan untuk meningkatkan kualitas dan daya saing produk, LSPT berusaha membantu pelaku usaha seperti Devan agar dapat memperluas pasar dan meningkatkan keberlanjutan usaha mereka.

Tantangan yang paling mencolok saat berada di lapangan adalah tingkat keistiqomahan orang-orang yang berusaha LSPT berdayakan dalam mengelola usahanya. Beberapa individu yang telah mendapatkan dukungan dari LSPT menghadapi kesulitan karena kurangnya kesabaran dan ketekunan.

Beberapa di antaranya mengalami stagnasi di tengah jalan, dan ini menjadi tantangan utama bagi LSPT untuk terus memberikan pendampingan, motivasi, dan semangat. Mendampingi individu yang mungkin menghadapi kesulitan atau kegagalan memerlukan ketekunan dari kedua belah pihak. Kesuksesan tidak terjadi secara instan, hal ini membutuhkan waktu, kesabaran, ketekunan, dan semangat yang kuat.

Dalam menghadapi tantangan ini, LSPT dapat terus memberikan dukungan emosional, keterampilan tambahan, dan memfasilitasi jejaring sosial untuk membangun komunitas yang saling mendukung. 

Di antara beberapa inisiatif progam yang telah LSPT lakukan adalah:

1) pedagang mie ayam yang LSPT bantu untuk membuatkan gerobak yang baik, hieginis, dan menarik;

2) ada penjual nasi yang dulunya memakai sepeda yang gampang rusak, lalu LSPT bantu dengan membelikan sepeda baru agar bisa terus berjualan;

3) penjual kue LSPT bantu peningkatan kemasan dan branding produk sekaligus perbaikan strategi pemasaran melalui banner yang bagus untuk menarik perhatian pelanggan;

4) pentl di depan pom bensin ceweng yang sekaligus marbot musholla;

5) devan bamboo dengan produk kerajinan tangan yang terbuat dari bambu.

Dalam melihat suatu progam, LSPT memiliki indikator yang paling jelas yaitu saat mereka mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari dan mempunyai tabungan.

Harapan LSPT ke depan adalah mampu memberdayakan masyarakat sambil membantu mempromosikan produk-produk mereka, terutama yang memiliki nilai kekhasan dan keunikan tersendiri. Potensi pasar di Tebuireng sebagai salah satu destinasi wisata religi sangat besar.

LSPT memiliki toko yang sangat strategis, dilewati oleh peziarah setiap harinya. Harapannya, toko tersebut dapat diisi dengan produk-produk dari orang-orang yang telah dibina oleh LSPT, khususnya produk yang memiliki nilai keunikan dan kekhasan Jombang, khususnya Tebuireng.

Wallahu a’lam bissawab …

Ad

You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *