Mengapa Kedudukan Ibu Lebih Utama? Begini Penjelasananya

Ad
Mengapa Kedudukan Ibu Lebih Utama? Begini Penjelasananya

Nabi Muhammad SAW mengajarkan agar kita mendahulukan berbakti kepada ibu, kemudian ayah. Mengapa keududukan ibu lebih utama? Pertanyaan ini mungkin akan sering muncul dibenak kita. Begini penjelasannya!

Saat zaman Rasulullah SAW dulu, seorang laki-laki mendatangi beliau. Pria itu kemudian bertanya mengenai siapa yang lebih berhak untuk diperlakukan secara baik. Beliau pun menjawab, “Ibumu” sampai tiga kali berturut-turut. Pada pertanyaan keempat, barulah Nabi Muhammad SAW menjawab “Ayahmu”.

Lantas, mengapa Islam mengutamakan berbakti kepada ibu daripada ayah? Dr. Abdullah Nashin Ulwan dalam Pendidikan Sosial Anak menyebutkan ada dua sebabnya. Pertama, karena ibu lebih banyak memerhatikan anak. Mulai dari hamil, melahirkan, menyusui, merawat, hingga mendidik. Ini pun ditegaskan dalam Q.S Luqman ayat 14 :

Artinya : “Dan Kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam usia dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu. Hanya kepada Aku kembalimu”.

Sebab kedua, dalam diri ibu penuh dengan ikatan batin, cinta, kelembutan, kasih-sayang, dan selalu memperhatikan buah hati. Dalam kehidupan sehari-hari pun, kita tak jarang mendengar banyak orang yang terjerumus pada perbuatan maksiat karena meremehkan hak-hak ibu. Durhaka kepada ibu adalah awal runtuhnya tatanan sosial manusia.

Namun demikian, saking cinta dan kasih sayangnya seorang ibu. Meskipun anaknya menyakiti hati dan merusak nama baiknya, seorang ibu akan melupakan perasaannya sendiri ketika anaknya ditimpa musibah.

Diriwayatkan, pada masa Rasulullah SAW, seorang pemuda bernama Alqamah sakit keras dan sulit mengucapkan La ilaha illallah. Setelah ditelusuri, rupanya ia membenci ibunya. Si ibu merasa, putranya itu sudah terlalu mementingkan dan amat patuh kepada istrinya, daripada kepada ibunya sendiri. Akhirnya, setelah ibunya memaafkan kesalahannya, Alqamah pun wafat.

“Wahai kaum Muhajirin dan Anshar,” seru Nabi SAW saat menghadiri pemakaman Alqamah. “Barangsiapa yang lebih mengutamakan istrinya daripada ibunya, maka ia akan dilaknat Allah. Tobat dan hari akhiratnya tidak diterima!”

Begitu pentingnya peran ibu. Maka tak heran, jika kedudukan ibu lebih utama dibandingkan ayah dan pasangan kita. Untuk menghormati jasa-jasa setiap ibu, di Indonesia sendiri, setiap tanggal 22 Desember selalu diperingati sebagai hari ibu. Peringatan itu selalu dilaksanakan pasca Presiden Soekarno menetapkan Dekrit Presiden No. 316 tahun 1959. Diambilnya tanggal 22 Desember, karena bertepatan dengan ulang tahun hari pembukaan Kongres Perempuan Indonesia yang pertama, yang digelar dari 22 hingga 25 Desember 1928.

Wallahu a’lam bissawab …

Ad

You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *