Amalan Sunah Bulan Muharram

Ad
Amalan Sunah Bulan Muharram

Banyak amalan sunah yang dapat dilakukan di bulan mulia pembuka tahun Hijriah, yakni bulan Muharram. Tak heran, jika kedatangan bulan yang dipercayai membawa kebaikan dan keberkahan ini selalu dinanti-nantikan.

Para ulama sudah mengklasifikasikan jenis amalan yang hendaknya diperbanyak selama bulan Muharram yaitu:

  1. Perbanyak salat sunah
  2. Puasa sunah
  3. Silaturahim kepada sesama muslim
  4. Perbanyak sedekah
  5. Jangan malas mandi
  6. Mengenakan celak mata
  7. Ziarah kepada ulama (baik yang masih hidup maupun yang telah wafat)
  8. Menjenguk orang sakit
  9. Menambah nafkah kepada keluarga
  10. Memotong kuku
  11. Mengusap kepala anak yatim
  12. Perbanyak membaca surah Al-Ikhlas

Untuk mempermudah ingatan, sebagian ulama membuat nadham sebagaimana yang dilakukan Syaikh Abdul Hamid dalam kitabnya Kanzun Naja was Surur fi Ad’iyyati Tasyrahus Shudur. Bunyinya ialah sebagai berikut:

فِى يوْمِ عَاشُوْرَاءَ عَشْرٌ تَتَّصِلْ * بِهَا اثْنَتَانِ وَلهَاَ فَضْلٌ نُقِلْ

صُمْ صَلِّ صَلْ زُرْ عَالمِاً عُدْ وَاكْتَحِلْ * رَأْسُ الْيَتِيْمِ امْسَحْ تَصَدَّقْ وَاغْتَسِلْ

وَسِّعْ عَلَى اْلعِيَالِ قَلِّمْ ظُفْرَا * وَسُوْرَةَ الْاِخْلاَصِ قُلْ اَلْفَ تَصِلْ

Artinya: “Ada sepuluh amalan di dalam bulan ‘Asyura, yang ditambah lagi dua amalan lebih sempurna. Puasalah, shlatlah, sambung silaturrahim, ziarah orang alim, menjengk orang sakit dan celak mata. Usaplah kepala anak yatim, bersedekah, dan mandi, menambah nafkah keluarga, memotong kuku, membaca surat Al-Ikhlas 1000 kali”.

Baca Juga : Sejarah Penamaan Bulan Muharram

Ada banyak dari umat-umat terdahulu yang diterima taubat mereka di bulan Muharram. Maka dari itu, selai amalan-amalan yang telah disebutkan di atas, para ulama juga menganjurkan untuk memperbanyak zikir dan istighfar pada hari Asyura dan bulan Muharram. Di antaranya seperti yang dianjurkan oleh Imam Al-Ajhuri, bunyinya demikian:

حَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ الوَكِيْلِ نِعْمَ المَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيْرُ

Artinya: “Cukuplah Allah (menjadi penolong) bagi kami dan Dia sebaik-baik pelindung dan penolong”.

Bacaan tersebut dibaca sebanyak 70 kali, niscaya Allah akan menjaganya dari keburukan tahun tersebut. Rasulullah saw, sendiri yang dosa-dosanya telah diampuni oleh Allah swt tak kurang dari 70 kali beliau meminta ampun kepada Allah setiap harinya, seperti yang diriwayatkan Imam al-Bukhari.

Diriwayatkan oleh sahabat Abdullah bin Abbas RA, Rasulullah SAW bersabda:

Artinya: “Barang siapa yang senantiasa beristighfar (meminta ampun kepada Allah), Allah menjadikan setiap kesusahan baginya jalan keluar, setiap kegalauan kelapangan, dan dia diberikan rezeki yang tidak dia sangka-sangka.” (HR Abu Dawud).

Wallahu a’lam bissawab …

Ad

You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *