Larangan puasa di hari tasyrik (tanggal 11, 12, 13 Dzulhijjah) telah ditegaskan oleh Allah SWT kepada umat Islam. Perintah ini karena hari-hari tersebut masih satu rangkaian dengan Idul Adha. Sebaliknya, di hari tasyrik, umat muslim diperintahkan makan dan minum serta banyak berdzikir dengan mengumandangkan takbir, tahlil, tasbih dan tahmid selepas salat lima waktu.
Allah SWT berfirman dalam Qur’an Surah Al-Baqarah ayat 203 sebagai berikuit :
Artinya : “Dan berzikirlah (dengan menyebut) Allah dalam beberapa hari yang berbilang. Barang siapa yang ingin cepat berangkat (dari Mina) sesudah dua hari, maka tiada dosa baginya. Dan barang siapa yang ingin menangguhkan (keberangkatannya dari dua hari itu), maka tidak ada dosa pula baginya, bagi orang yang bertakwa. Dan bertakwalah kepada Allah, dan ketahuilah bahwa kalian akan dikumpulkan kepada-Nya.”
Kemudian, di dalam tafsir Ibnu Katsir dijelaskan bahwa Ibnu Abbas mengatakan, yang dimaksud dengan hari-hari yang berbilang ialah hari-hari tasyrik (menjemur dendeng); juga dikenal dengan sebutan hari-hari yang telah diketahui, yaitu hari belasan.
Untuk dalil dilarangnya umat Islam berpuasa pada hari tasyrik yaitu sebagaimana sabda Rasulullah SAW yang diriwayatkan Abu Hurairah RA sebagai berikut :
Artinya : “Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah SAW menyuruh Abdullah ibnu Huzafah untuk berkeliling di Mina menyampaikan seruan berikut : Janganlah kalian melakukan puasa pada hari-hari ini, karena sesungguhnya hari-hari ini adalah hari-hari untuk makan dan minum serta berzikir kepada Allah SWT.” (HR Muslim).
Baca Juga : Golongan Orang yang Berhak Mendapatkan Kurban
Dalam hadis lain, Imam Ahmad meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW telah bersabda :
“Imam Ahmad meriwayatkan dari Nabisyah Al-Huzali yang menceritakan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda: Hari-hari tasyrik adalah hari-hari untuk makan, minum, dan berzikir kepada Allah.”
Larangan puasa di hari Tasyrik ini diperkuat kembali dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad berikut ini :
Artinya : “Telah menceritakan kepada kami (Muhammad bin Sabiq) berkata : “Telah mengabarkan kepada kami brahim bin Thahman dari Abu Az Zubair dari Ibnu Ka’ab bin Malik dari Bapaknya menceritakannya Rasulullah SAW mengutusnya bersama Uwais bin Al Hadatsan pada Hari Tasyrik, lalu keduanya menyerukan bahwa tidak akan masuk surga kecuali orang mukmin dan Hari Tasyrik adalah hari makan dan minum.” (HR. Ahmad).
Wallahu a’lam bissawab …