Apa makna pahlawan dalam Islam? Apakah dalam Islam ada orang-orang yang disebut dengan pahlawan? Dan apakah pahlawan itu hanya orang-orang pilihan atau semua insan yang diciptakan oleh sang khalik layak disebut sebagai pahlawan?
Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, apalagi berkaitan dengan peringatan hari pahlawan nasional yang senantiasa diperingati setiap tanggal 10 November, kiranya sangatlah perlu untuk ditelisik.
Persoalan gelar pahlawan akhir-akhir ini menjadi isu yang marak dan menarik. Banyak gagasan yang muncul terkait dengan gelar pahlawan ini. Demikian pula sebagian kelompok mengusulkan kepada salah seorang tokoh nasional untuk diberi gelar “pahlawan”, sementara kelompok lain menolaknya, karena dianggap belum memenuhi kriteria sebagai sosok pahlawan.
Jika kita merujuk kata pahlawan dalam KBBI, maka menjadi pahlawan adalah hal yang memungkinkan bagi seseorang, bahkan siapa pun yang berjuang dalam membela kebenaran bisa menempati posisi itu. Pahlawan adalah gelar untuk orang yang dianggap berjasa terhadap orang banyak dan berjuang dalam mempertahankan kebenaran.
Dalam konteks kenegaraan dan kebangsaan, seseorang dijuluki pahlawan karena jasa-jasanya dalam memperjuangkan negara dan bangsa ini untuk menmperoleh kemerdekaannya. Seorang pahlawan berjuang karena mencintai negeri dan tanah tumpah darahnya (Hubb al-wathan min al-iman).
Dalam perspektif Islam, pahlawan dapat dimaknai sebagai orang Islam yang berjuang menegakkan kebenaran (al-haq) demi memperoleh rida Allah semata. Pahlawan dalam perspektif Islam harus memiliki koridor yang dalam konteks kecil (memperjuangkan kebenaran dan untuk menjunjung nilai luhur Islam sebagai agama yang benar). Dalam konteks makro, pahlawan Islam adalah orang Islam yang berjuang membela tanah air dan mempertahankan kemerdekaan bangsa dan negara dari penindasan dan penjajahan.
Baca Juga : Keutamaan Membaca Basmalah dalam Islam
Jadi, yang disebut pahlawan pasti memiliki kontribusi atau jasa besar bagi orang lain, karena semua ajaran dalam Islam memiliki implikasi positif bagi orang lain, bahkan untuk semesta alam ini (semua makhluk hidup). Sesungguhnya, para pahlawan yang telah memperjuangkan kemerdekaan bangsa ini, yang kita ketahui maupun yang tidak, mereka hidup di hati kita.
Jadi, sebetulnya pahlawan itu tidak pernah mati, karena jasa-jasanya selalu dikenang oleh orang banyak. Kebaikannya selalu tertabur dalam jiwa umat, sehingga tak pernah sirna untuk dikenang dan didoakan arwahnya setiap saat. Meskipun secara lahiriyah sudah mati, namun secara hakiki belum, ia mati tetapi hidup. Itulah sejatinya makna pahlawan dalam Islam. Hal ini seperti dalil berikut :
Artinya : “Dan janganlah kalian sekali-kali mengatakan bahwa orang-orang yang berjuang (terbunuh) di jalan Allah itu mati melainkan mereka hidup tetapi kita tidak merasakan.” (QS Al-Baqarah: 154)
Wallahu a’lam bissawab …