Pentingnya Menanamkan Kejujuran Sejak Dini

Ad
Pentingnya Menanamkan Kejujuran Sejak Dini

Pentingnya menanamkan kejujuran sejak dini karena anak usia dini masih sangat perlu mendapatkan pendidikan moril dari orang tuanya. Secara psikologis juga, anak dengan usia tersebut akan meniru apa yang dilakukan orang-orang disekitarnya. Maka, jika lingkungan sekitarnya mengajarkan bersikap jujur dan tidak berbohong, maka anak tersebut akan besar menjadi anak yang jujur karena lingkungannya mengajarkan demikian.

Hal ini juga telah dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Beliau telah memberikan panduan untuk menanamkan kualitas moral ini di hati setiap mukmin sejak kecil. Hal ini dapat dilihat ketika seorang sahabat menceritakan sebuah kejadian di masa kecilnya yang mengatakan, suatu kali, Nabi datang ke rumah kami. Karena ketidakdewasaan saya, beberapa saat kemudian, sementara Nabi masih hadir di rumah, saya hendak pergi bermain di luar.

Oleh karena itu, untuk menghentikan saya meninggalkan lingkungan yang diberkati ini, ibu saya berkata, “Kemarilah dan tinggallah di sini (jika kamu melakukannya), saya akan memberi kamu sesuatu.”

Atas ini, Rasulullah SAW bersabda, “Apakah Anda ingin memberinya sesuatu?” Ibu saya menjawab: “Ya, saya akan memberinya kurma.” Atas ini, Nabi Suci bersabda, “Jika ini bukan niat Anda dan Anda hanya mengatakan ini untuk memanggil anak itu, Anda pasti bersalah melakukan dosa karena berbohong.”

Jadi, dengan cara ini Nabi Muhammad SAW menanamkan di dalam benak anak itu kesadaran pentingnya kejujuran dan kebencian terhadap ketidakjujuran sejak usia sangat muda. Nabi Muhammad SAW juga pernah berkata demikian, “Jika kalian tidak bisa meninggalkan semua perbuatan dosa maka sekurang-kurangnya tinggalkanlah satu dosa, yaitu berdusta.”

Baca Juga : <strong>Kisah Umar bin Abdul Aziz, Pemimpin Islam Anti Korupsi</strong>

Begitu perhatiannya Rasulullah dalam menanamkan kejujuran sejak dini, baik dalam hal perkataan maupun perbuatan dan diletakan dalam keluarga. Itulah mengapa kemudian Abu Bakar Ash-Shiddiq RA mengatakan : “Kebenaran terbesar adalah kejujuran, dan kepalsuan terbesar adalah ketidakjujuran.”

Terbiasa menerapkan kejujuran sejak dini merupakan pondasi awal perilaku yang dapat menjadikan dirinya sendiri dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan dan pekerjaan ketika mengarungi kehidupannya. Namun sayang, faktanya, masih banyak ketidakjujuran di masyarakat yang didasari alasan yang lugu dan dilakukan atas nama kebaikan.

Wallahu a’lam bissawab …

Ad

You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *