Setelah Ramadan, apa yang dilakukan? Pertanyaan itu cenderung muncul dibenak umat Muslim setiap bulan suci Ramadan berakhir. Banyak orang sedih karena segala keberkahan dan amalan-amalan yang memeberikan kelimpahan pahala yang berlipat ganda sudah tiada.
Puasa dan berbagai ibadah yang lain tetap diperintahkan di luar bulan Ramadan. Islam memberikan kesempatan kepada kita untuk meneruskan dan melestarikan ibadah puasa. Rasulullah SAW menganjurkan kepada kita untuk berpuasa 6 hari di bulan Syawal dalam sabdanya:
Artinya: “Barangsiapa yang berpuasa Ramadan kemudian mengikutinya dengan berpuasa 6 hari di bulan Syawal, maka ia seperti puasa sepanjang tahun” (HR Muslim).
Di samping itu juga ada puasa sunnh Senin-Kamis. Ada puasa sunnah tiga hari (al-ayyam al-bidh) pada tanggal 13, 14 dan 15 setiap bulan, dan ada beberapa puasa sunah yang lainnya.
Rasulullah SAW juga menganjurkan agar kita melakukan salat malam sepanjang tahun, tidak hanya pada bulan Ramadan semata. Sabdanya ialah sebagai berikut:
Artinya: “Semoga Allah merahmati seorang suami yang bangun malam, kemudian ia salat dan membangunkan istrinya. Jika istrinya menolak, ia percikkan air ke wajahnya, dan semoga Allah merahmati seorang istri yang bangun malam, kemudian ia salat dan membangunkan suaminya, jika suaminya menolak ia percikkan air ke wajahnya” (HR. Abu Dawud).
Baca Juga : Bulan Ramadan, Momentum untuk Perbaiki Ahlak
Meskipun bulan Ramadan telah usai, hendaklah kita senantiasa menjaga dan terus mengerjakan apa yang Allah wajibkan kepada kita. Dalam hadis qudsi, Allah SWT berfirman:
Artinya: “Tidaklah hamba-Ku mendekatkan diri kepada-Ku dengan sesuatu yang lebih Aku cintai daripada dengan apa yang telah Aku wajibkan kepadanya” (HR Al-Bukhari).
Setelah Ramadan usai, marilah kita perkuat iman dengan terus istiqamah berbuat kebaikan. Iman akan menguat seiring semakin banyaknya kebaikan yang dilakukan. Dan iman akan melemah seiring dengan semakin banyaknya maksiat yang dikerjakan. Sedikit yang dilakukan secara istiqamah lebih baik daripada banyak yang tidak diistiqamahkan. Hal ini seperti sabda Rasulullah SAW yang berbunyi demikian:
Artinya: “Sebaik-baik perbuatan menurut Allah adalah yang dirutinkan meskipun sedikit” (HR al-Bukhari dan Muslim).
Wallahu a’lam bissawab …