
Sedekah (shodaqoh) biasa diartikan sebagai perilaku “memberikan harta (kepemilikan) kepada orang lain tanpa meminta ganti (gratis) dengan mengharap taqarrub (menjadi dekat) kepada Allah”. Adakalanya sedekah bersifat wajib, adakalanya sunnah. Untuk sedekah wajib, istilah yang dipakai adalah zakat. Untuk sedekah sunnah, terkadang tetap disebut sedekah, terkadang juga memakai kata lain seperti hibah, hadiah, dan pemberian (‘athiyyah).
Hanya saja, hibah biasanya digunakan untuk pemberian yang mengandung unsur keberlanjutan dan cinta kasih, hadiah untuk pemberian yang mengandung unsur penghormatan, dan pemberian (‘athiyyah) untuk semua jenis pemberian.
Semua jenis sedekah dipandang baik oleh syariat Islam. Terdapat banyak keutamaan dan hikmah dalam anjuran sedekah. Di antara hikmah tersebut adalah:
- Menolong orang yang lemah, khususnya lemah ekonomi.
إن أداء الصقة من باب إعانة الضعيف وإغاثة اللهيف وإقدار العاجز وتقويته على أداء ما افترض الله عليه من التوحيد والعبادات
Memberikan zakat dilakukan untuk membantu orang yang lemah, memberi pertolongan kepada yang membutuhkan, memberi kesempatan bagi yang tidak mampu, dan memperkuat mereka untuk melaksanakan kewajiban tauhid (keyakinan akan keesaan Allah) dan ibadah yang Allah tetapkan bagi mereka.
- Menjadi wasilah syukur bagi orang yang mendapat nikmat.
والصدقة شكر الله تعالى على نعمه وهي دليل لصحة إيمان مؤديها وتصديقه ولهذا سميت صدقة
Sedekah adalah ungkapan syukur kepada Allah atas nikmat-Nya, dan merupakan tanda kualitas iman orang yang memberikan sedekah dan menjadi saksi pembenaran atas iman tersebut. Oleh karena itu, istilah yang digunakan adalah “shodaqoh”, yang secara bahasa berarti pembenaran.
Selain dua hikmah di atas, Al-Jurjajawi dalam kitabnya menuliskan beberapa rangkaian kata yang indah tentang hikmah hibah sebagai salah satu bentuk sedekah:
أن حكمة في مشروعية الهبة عظيمة جليلة لأنها تذهب الضغائن والأحقاد وتؤلف الفلوب على المحبة والوداد، وتدل على كرم الأخلاق، وطهارة الأعراق، والشمائل العالية والهمم والفضائل وجميل المكارم
Sesungguhnya terdapat hikmah yang agung dalam pensyariatan hibah. Sebab, hibah mampu menghilangkan permusuhan dan dendam, mampu menyatukan hati orang-orang dalam cinta dan kasih sayang, serta menunjukkan adanya kemuliaan akhlak, kesucian sifat, tingginya moral dan semangat, beserta keutaman-keutamaan yang mulia lainnya.
Baca Juga : Anjuran Sedekah Kepada Kerabat
Refleksi Fadhilah (Keutamaan) Sedekah
Pembaca sekalian barangkali setuju bahwa memberi adalah cara terbaik untuk menunjukkan kepedulian kita pada orang yang sedang kesusahan. Apabila terdapat kolega kita yang sedang tertimpa suatu musibah, barangkali memberinya uang akan lebih membahagiakan daripada sekadar menasihatinya.
Tentu lebih baik lagi jika kita bisa melakukan keduanya. Artinya, memberi (bersedekah) akan dapat mengatasi masalah kongkrit kolega kita. Ini kemudian berimbas pada rasa berkesan atau ingatan orang yang kita beri.
Dengan dampaknya yang seperti itulah barangkali yang membuat Nabi Muhammad mengatakan dalam salah satu hadis:
ماتصدق أحد بصدقة من طيب ولا يقبل الله إلا الطيب إلا أخذها الرحمن بيمينه وإن كانت تمرة تربو في كف الرحمن حتى تكون أعظم من الجبل كما يربي أحدكم فلوه أو فصيله
Allah pasti akan menerima sedekah yang baik dengan cara yang juga baik. Allah menerima sedekah tersebut dengan tangan kanan-Nya, walaupun itu seberat biji tin (sangat ringan), hingga makanan itu akan tumbuh seperti gunung, sama seperti salah seorang di antara kalian membesarkan anaknya (penuh perhatian).
Maksud hadis tersebut adalah, sekecil apapun pemberian yang kita sedekahkan kepada orang lain, Allah akan mengapresiasinya dengan cara yang luar biasa baik, bahkan melipatgandakan balasannya. Ini dalam dunia nyata dapat kita lihat dalam perilaku memberi yang biasa terjadi.
Ketika seseorang kita beri dalam kondisi dia memang benar-benar membutuhkannya, tentu orang tersebut akan merasa bahwa pemberian kita sangat berjasa baginya. Sehingga akan tumbuh balasan yang baik dari orang tersebut.
Balasan yang kami maksud tidak harus berupa pemberian harta juga, melainkan bisa dalam bentuk sikap yang baik, kesediaan menolong jika kita kesusahan, dan sebagainya. Dalam pandangan yang lebih luas, sikap seperti itulah yang membuat dunia ini damai tanpa permusuhan.
Wallahu a’lam bissawab …