Hukum Mencintai Rasulullah SAW

Ad
Hukum Mencintai Rasulullah SAW

Bagaimana hukum mencintai Rasulullah SAW? Pertanyaan ini sering muncul dan menjadi perdebatan banyak orang. Sudah jelas, bahwa mencintai Rasulullah hukumnya wajib, bahkan termasuk kewajiban terbesar dalam agama. Tidak sempurna iman seorang hamba, kecuali dengannya. Oleh karena itu, Allah memerintahkan umat Islam untuk mencintai Rasulullah melebihi dirinya, keluarga, harta dan seluruh manusia.

Nabi Muhammad SAW bersabda yang artinya : “Tidak sempurna iman salah seorang dari kalian sehingga menjadikan aku lebih ia cintai dari orang tuanya, anaknya, dan seluruh manusia”. (HR al Bukhari dalam kitab al Iman, Bab Hubbur Rasul minal Imaan, No. 14).

Orang yang beriman pada Islam, akan merasakan manisnya iman apabila hanya Allah dan Rasul-Nya yang paling ia cintai. Hal ini seperti sabda sang baginda sebagai berikut :

ثَلاَثٌ مَنْ كُنَّ فِيْهِ وَجَدَ بِهِنَّ حَلاَوَةَ اْلإِيْمَانِ، مَنْ كَانَ اللهُ وَرَسُوْلُهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا سِوَاهُمَا، وَأَنْ يُحِبَّ الْمَرْءَ لاَ يُحِبُّهُ إِلاَّ ِللهِ، وَأَنْ يَكْرَهَ أَنْ يَعُوْدَ فِي الْكُفْرِ بَعْدَ أَنْ أَنْقَذَهُ اللهُ مِنْهُ، كَمَا يَكْرَهُ أَنْ يُقْذَفَ فِي النَّارِ.

Artinya : “Ada tiga perkara yang apabila perkara tersebut ada pada seseorang, maka ia akan mendapatkan manisnya iman, yaitu (1) hendaknya Allah dan Rasul-Nya lebih ia cintai dari selain keduanya. (2) Apabila ia mencintai seseorang, ia hanya mencintainya karena Allah. (3) Ia tidak suka untuk kembali kepada kekufuran setelah Allah menyelamatkannya, sebagai-mana ia tidak mau untuk dilemparkan ke dalam api.”

Mencintai Rasulullah SAW mengharuskan adanya penghormatan, ketundukan dan keteladanan kepada beliau serta mendahulukan sabdanya atas segala ucapan makhluk, serta mengagungkan sunah-sunahnya.

Baca Juga : Meneledani Sifat Rasulullah SAW

Kemudian, sebagai umat Islam juga kita diwajibkan mentaati Rasulullah SAW dengan menjalankan apa yang diperintahkannya dan meninggalkan apa yang dilarangnya. Hal ini merupakan konsekuensi dari syahadat (kesaksian) bahwa beliau adalah Rasul (utusan) Allah. Dalam banyak ayat Al-Qur-an, Allah SWT memerintahkan kita untuk mentaati kekasih-Nya itu. Di antaranya ada yang diiringi dengan perintah taat kepada Allah, sebagaimana firmanNya sebagai berikut :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ

Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul-Nya…” (An-Nisaa’: 59).

Wallahu a’lam bissawab …

Ad

You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *