Antara Mencintai Nabi atau Perayaan Maulid Nabi

Ad
Antara Mencintai Nabi atau Perayaan Maulid Nabi

Jika ada pernyataan tentang antara mencintai nabi dan perayaan maulid nabi, apa yang terbesit dipikiran kalian? Akankah kedua pernyataan ini berbeda dan tidak memiliki korelasi? Atau keduanya harus saling berjalan beriringan?

Dua kalimat di atas seakan tidak bisa terpisahkan. Mengaku cinta berarti melakukan perayaan maulid, tidak maulid berarti tidak cinta. Sehingga ada yang mengatakan, “Jika ada yang bertanya kenapa anda melakukan perayaan maulid ? Itu sama dengan dia menanyakan kenapa anda mencintai Rasulullah SAW?

Yang menjadi pertanyaan adalah benarkah perayaan maulid itu merupakan salah satu cara yang dibenarkan syari’at dalam membuktikan cinta kepada Rasulullah SAW?

Perayaan maulid tidak hanya menjadi perayaan seremonial, ajang gengsi dan ajang perbaikan gizi ‘makan-makan’ saja. Akan tetapi, perayaan maulid menjadi momentum untuk membangkitkan kembali semangat dan kecintaan umat Islam kepada Rasullullah SAW. Ini menjadi ajang  meningkatkan ‘gizi’ spiritual kita, menelaah sirah Rasullah SAW, kemudian mengikuti semua syariat yang dibawanya, menjadikan Rasulullah idola dan teladan dalam kehidupan kita, sehingga nutrisi “menjalankan sunahnya” terpenuhi.

Secara subtansial, perayaan Maulid Nabi SAW adalah sebagai upaya untuk mengenal keteladanan Muhammad SAW sebagai pembawa ajaran Islam. Tercatat dalam sejarah kehidupan, bahwa nabi Muhammad SAW adalah pemimpin besar yang sangat luar biasa dalam memberikan teladan agung bagi umatnya.

Baca Juga : Hukum Merayakan Maulid Nabi

Jadi, sebenarnya jika ditelaah lebih dalam, hakikat perayaan Maulid Nabi SAW itu merupakan bentuk pengungkapan rasa senang dan syukur atas diutusnya Nabi Muhammad SAW ke dunia ini yang diwujudkan dengan cara mengumpulkan orang banyak, lalu diisi dengan pengajian keimanan dan keislaman, mengkaji sejarah dan akhlak Nabi SAW untuk diteladani, kemudian di akhir acara dilanjutkan dengan makan bersama.

Tidak ada yang salah jika mengekspresikan rasa cinta kita sebagai umat Islam dengan perayaan maulid nabi dengan segala tradisi unik yang berbeda-beda di setiap daerah. Jadi, perayaan maulid nabi merupakan salah satu cara mengekspresikan wujud cinta kepada sang baginda. Selain merayakan maulid, mencintai Nabi Muhammad juga dapat diwujudkan melalui berbagai sikap dan tindakan lainnya.

Wallahu a’lam bissawab …

Ad

You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *