Sejarah penamaan bulan Rajab – salah satu bulan suci dan mulia dalam kalender Islam patut untuk dipelajari. Sama seperti bulan-bulan pada kalender Hijiriah lainnya, bulan Rajab juga memiliki asal-usul dalam penamaannya. Bagaimana asal muasal penamaan bulan Rajab? Berikut penjelasannya.
Rajab diambil dari kata Tarjiib (ترجيب) yang artinya mengagungkan atau memuliakan (تعظيم). Demikianlah keterangan yang dinukil dari Kitab I’anatut Thalibin. Sementara itu, sumber lainnya mengatakan bahwa kata Rajab diungkapkan dalam kalimat Rajabtu as-Sya’ia (رجبت الشيئ), yang artinya aku mengagungkannya. Raajib (راجب) artinya orang yang mengagungkan tuannya.
Menurut Al-Laits, dari sinilah asal-usul bulan ini dinamakan Rajab. Sementara itu, pakar bahasa seperti Abu Ubaidah dan al-Asma’iy berpendapat bahwa Rajab berasal dari kata Rujbah (رجبة), bukan dari Tarjiib. Rujbah adalah kayu bercabang dua sebagai penopang pohon kurma. Fungsi ini mirip dengan rujmah (رجمة) hanya saja rujmah berbentuk bangunan batu. Teknologi ini digunakan Arab jahiliyah dalam rangka pemuliaan pohon kurma ketika berbuah lebat. (Lihat, Tahdzib al-Lughah, 11:39)
Menurut Ibnu Al-Atsir, pada masa Jahiliyyah, mereka menamai bulan Rajab dengan sebutan Munashshlilul Asinnah, artinya mencabut mata tombak dan panah untuk membatalkan peperangan dan memutus sebab-sebab huru-hara. Karena Rajab menjadi penyebab terhentinya peperangan, maka sebutan itu dinisbatkan kepada Rajab. Masyarakat Arab sejak dulu sangat memuliakan Rajab melebihi bulan lainnya.
Baca : <strong>Amalan Sunah di Bulan Rajab</strong>
Bahkan, hal itu telah dilakukan sejak zaman Nabi Ibrahim AS yang melarang perang untuk dilakukan pada bulan itu. Apabila terjadi pembunuhan, maka akan dikenakan Diyah (denda). Imam Al-Hafiz Abu Hasan bin Muhammad Hasan al-Khalal (wafat 439 H) dalam salah satu kitab khususnya menjelaskan tentang keutamaan bulan Rajab mengutip riwayat Anas bin Malik, bahwa Rasulullah SAW bersabda :
Artinya : “Dikatakan kepada Rasulullah SAW, ‘Kenapa (bulan Rajab) dinamakan Rajab?’ Rasulullah menjawab: Karena sungguh banyak di dalamnya kebaikan untuk bulan Sya’ban dan Ramadan.” (Imam Abu Muhammad al-Khalal, Fadhailu Sayahri Rajab, [Lebanon, Beirut, Dar Ibnu Hazm, cetakan pertama: 1996 H/1416 H], halaman 47).
Wallahu a’lam bissawab …