Sejarah Kurban Pada Masa Nabi Ibrahim AS

Ad
Sejarah Kurban Pada Masa Nabi Ibrahim AS

Dalam sejarah Islam, sejarah kurban pada masa Nabi Ibrahim AS adalah yang paling populer sebelum adanya Hari Raya Idul Adha. Ada tiga masa dalam berkurban, yaitu pada zaman Nabi Adam AS, zaman Nabi Ibrahim AS, dan zaman Nabi Muhammad SAW.

Sejarahnya ketika era Nabi Ibrahim AS ialah ketika anaknya, Nabi Ismail AS mencapai usia remaja. Ketika itu, Nabi Ibrahim mendapat mimpi bahwa ia harus menyembelih puteranya itu. Seperti yang kita ketahui, mimpi seorang nabi adalah salah satu dari cara turunnya wahyu Allah SWT. Nabi Ibrahim pun akhirnya menyampaikan isi mimpinya kepada Ismail untuk melaksanakan perintah Allah SWT tersebut.

Ibrahim berkata : “Hai anakkku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi, bahwa aku menyembelihmu “maka fikirkanlah apa pendapatmu? Ismail menjawab: Wahai Bapakku,  kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu. Insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang yang sabar.” (QS Ash-Shafaat: 102).

Menanggapi hal itu, Nabi Ismail pun meminta ayahnya untuk mengerjakan apa yang Allah perintahkan. Dan beliau berjanji kepada ayahnya akan menjadi seorang yang sabar dalam menjalani perintah itu. Kemudian, Allah SWT memujinya di dalam firman-Nya sebagai berikut:

“Dan ceritakanlah (Hai Muhammad kepada mereka) kisah Ismail (yang tersebut) di dalam Al Qur’an. Sesungguhnya ia adalah seorang yang benar janjinya, dan dia adalah seorang rasul dan nabi.” (QS Maryam (19) : 54)

Kemudian, Nabi Ibrahim membaringkan anaknya dan bersiap melakukan penyembelihan. Nabi Ismail juga sangat siap menaati instruksi ayahnya. Mereka menunjukkan sifat keteguhan, ketaatan dan kesabaran dalam menjalankan perintah itu.

Baca Juga : Sejarah Kurban Sejak Zaman Nabi Adam AS

Saat Nabi Ibrahim hendak mengayunkan parang, Allah SWT lalu menggantikan tubuh Nabi Ismail dengan sembelihan besar, yakni berupa domba jantan dari Surga, yang berwarna putih, bermata bagus, dan bertanduk.

“Hai Ibrahim, sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu. Sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata. Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar.” (QS Ash-Shafaat (37) : 104:107).

Peristiwa kurban di masa tersebut merupakan suatu mukjizat dari Allah yang menegaskan bahwa perintah pergorbanan Nabi Ismail itu hanya suatu ujian bagi Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail sampai sejauh mana cinta dan ketaatannya kepada Allah SWT. Ternyata, keduanya telah lulus dalam ujian yang sangat berat itu.

Baik bapak maupun anak, sama-sama rela melakukan apapun, asalkan itu merupakan perintah dari Rabbnya. Dari sinilah asal permulaan sunah berkurban yang dilakukan oleh umat Islam pada tiap perayaan hari raya Idul Adha di seluruh dunia.

Wallahu a’lam bissawab …

Ad

You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *