Sejarah Penamaan Bulan Jumadil Akhir

Ad
Sejarah Penamaan Bulan Jumadil Akhir

Sejarah penamaan bulan Jumadil Akhir perlu untuk dipelajari. Jamadil Akhir adalah bulan ke-6 di dalam kalendar Islam. Jumadil Akhir adalah musim sejuk yang kedua, di mana bulan ini menandakan pengakhir musim dingin yang telah bermula sejak bulan Jumadil Awal. Bulan kedua musim sejuk ini merupakan musim kering dan beku yang lebih dingin daripada bulan sebelumnya.

Jika melihat dari segi bahasa, ‘Jumad’ bermaksud kering atau beku dan ‘Akhir’ berarti pengakhiran atau penghabisan. Hal ini karena pada bulan tersebut orang Arab pada zaman dahulu mengalami akhir musim sejuk yang begitu dingin dan terjadi kekeringan air atau kebekuan bekalan air. Kemudian, pada penghujung musim ini, air yang pada mulanya membeku telah berakhir dan berangsur-angsur mencair.

Kemudian, jika menilik sejarah peradaban Islam, bulan pada tahun Hijriah bermula dengan Muharam. Dan pada tahun Masehi bermula dengan Januari pada asalnya. Nama Muharam diberikan orang Arab terdahulu karena di dalamnya dilarang peperangan selepas pelaksanaan haji pada bulan Zulhijjah. Sedangkan, untuk bulan Januari sendiri adalah nama tuhan perang orang Romawi.

Baca Juga : <strong>Sejarah Penamaan Bulan Jumadil Awal</strong>

Jika diperhatikan sejarah penamaan bulan dalam tradisi Masehi dan Hijriah, semuanya berasal dari perkiraan masa. Dulu, awalnya bulan pada tahun Masehi hanya ada 10, yang berawal dari Januari hingga Desember. Mereka menambah Januari dan Februari ke dalamnya karena pada dua bulan itu tidak ada kegiatan kehidupan bermakna dan bulan berkenaan adalah musim sejuk.

Januari dan Februari adalah musim dingin, sehingga orang Arab menamakannya Jumadil-Awwal dan Jumadil-Akhir. Ada lima bulan (Rabi’ul Awal, Rabi’ul Akhir, Jamadil Awal, Jamadil Akhir dan Ramadan) yang namanya ditetapkan mengikut keadaan musim yang berlaku di bulan tersebut.

Bulan Jumadil Akhir tahun 1444 Hijriah bertepatan dengan tanggal 25 Desember 2022 lalu. Bulan ini memiliki keistimewaan yang membawa banyak keberkahan, salah satunya kala itu ialah kelahiran putri Rasulullah SAW, yaitu Fatimah Az-Zahra.

Wallahu a’lam bissawab …

Ad

You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *