Amalan Sunah dalam Menyambut Bulan Ramadan

Ad
Amalan Sunah dalam Menyambut Bulan Ramadan

Amalan sunah dalam menyambut bulan Ramadan sangatlah melimpah. Seperti yang telah kita ketahui, bahwa bulan Ramadan adalah bulan mulia yang kedatangannya dinanti-nantikan oleh umat Islam. Sebentar lagi, Ramadan 1444 Hijriah atau bertepatan dengan tahun 2023 sudah di depan mata. Lantas, saja amalan sunah yang dapat dilakukan?

  • Perbanyak Membaca Al-Qur’an

Menjelang Ramadan, kita juga dapat melakukan amalan lain misalnya memperbanyak dan belajar membaca Al-Qur’an. Dalam Kitab Lathoiful Ma’arif Ii Ibni Rojab, disebutkan bahwa Amru bin Qois Al Mala-i ketika memasuki bulan Syaban, beliau menutup tokonya lalu memfokuskan diri untuk membaca Al-Qur’an.

  • Membekali Diri dengan Ilmu-Ilmu Agama dan Puasa Ramadan

Menjelang puasa, umat Islam dapat membekali dirinya dengan ilmu-ilmu yang berkaitan tentang puasa Ramadan. Beberapa di antaranya adalah masalah hukum, tata cara, dan berbagai aturan syariat yang berkaitan dengan puasa. Selain itu, dapat pula mempelajari tentang keutamaan-keutamaan di bulan Ramadan sesuai dengan yang diajarkan Islam.

  • Berdoa Agar dipertemukan dengan Bulan Ramadan dan Menata Niat dengan Baik

Amalan lainnya yang dapat dilakukan adalah memperbanyak doa agar dapat berjumpa dengan bulan Ramadan, sebab usia dan kematian seseorang adalah rahasia Allah SWT. Selain itu, sebagai umat Islam kita juga dapat mempersiapkan niat dan kondisi hati dengan bergembira menyambut datangnya Ramadan. Ini merupakan konsekuensi yang logis apabila telah mengetahui kemuliaan dan berlimpahnya ampunan Allah pada bulan suci ini. Adapun doa untuk menyambut bulan Ramadan ialah sebagai berikut:

اَللَّهُمَّ سَلِّمْنـِيْ إِلَى رَمَضَانَ وَسَلِّمْ لِـيْ رَمَضَانَ وَتَسَلَّمْهُ مِنِيْ مُتَقَبَّلاً

Artinya: “Ya Allah, selamatkanlah aku untuk bulan Ramadan dan selamatkanlah bulan Ramadan untukku, serta selamatkanlah Ramadan dariku demi amal ibadah yang diterima.” (HR Thabrani dan al-Dailami).

  • Melakukan Rukyatul Hilal

Hal lain yang dapat dilakukan adalah melihat hilal untuk memastikan masuknya bulan Ramadan, khususnya bagi orang yang mampu dan memiliki ilmunya. Pengamatan hilal dapat dilakukan pada sore hari tanggal 29 Sya’ban sampai matahari terbenam dengan sempurna. Apabila hilal belum terlihat, maka jumlah hari bulan Sya’ban digenapkan menjadi 30.

  • Ziarah Kubur

Ziarah kubur menjelang Ramadan merupakan tradisi masyarakat, akan tetapi hal ini merupakan kegiatan positif yang dianjurkan oleh ulama. Rasulullah SAW memperbolehkan ziarah kubur, namun beliau tidak menyebut waktu-waktu khusus dalam pelaksanaannya. Terdapat sejumlah hadis yang menjadi dasar pelaksanaan ziarah kubur. Rasulullah SAW bersabda:

كُنتُ نَهَيْتُكُمْ عَنْ زِيَارَةِ القُبُور، وَلكِنْ فَرُورُوها، وفى روَايَةٍ – فَمَنْ أَرَادَ أَنْ يَزُورَ القُبُورَ فَلْيَزُرْهَا فَإِنَّهَا تُذكر الأخرة

Artinya: “Aku melarang kalian berziarah kubur, tetapi sekarang silahkan ziarah kubur.” Dalam riwayat lain: Barang siapa yang hendak ziarah kubur silahkan, karena ziarah kubur dapat mengingatkan akan akhirat.” (HR Muslim).

Wallahu a’lam bissawab …

Ad

You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *